Bosan Janji-janji, Warga Tuntut Pemerintah Beri Bukti Nyata Atasi Banjir di Sarirejo Kendal

Salah satu warga berorasi di pinggir jalan depan perumahan Sarirejo, kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal. Foto: Rifqi/Lingkar.co
Salah satu warga berorasi di pinggir jalan depan perumahan Sarirejo, kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Warga desa Sarirejo dan Wonorejo Kendal yang menjadi korban banjir akibat pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) menuntut bukti nyata dari pemerintah. Mereka mengaku bosan dengan janji dan mimpi yang disampaikan saat audiensi.

“Kita tidak mau audiensi, kita butuh bukti nyata,” kata Korlap aksi, Djawahir Muhammad dalam orasi demonstrasi yang dilakukan di depan jalan desa Minggu (19/1/2024).

Menurut dia, pembangunan KIK tidak memperhatikan dampak buruk bagi lingkungan permukiman penduduk. Sehingga tiga gorong-gorong saluran air yang mampet. Hal itu mengakibatkan banjir kerap menggenangi permukiman masyarakat dua desa tersebut.

“Kalau banjir bisa tiga hari tidak surut. Sungai lain bisa saja kering tidak ada air, tapi di sini panen air, banjir,” bebernya.

Kondisi tersebut, belakangan ini kian parah dengan banjir yang terjadi meski tidak ada hujan. “Sudah lima tahunan, yang awalnya sekali, sekarang bisa tiga kali sampai empat dalam setahun, dan itu bisa berhari-hari air gak surut, lima hari empat hari air diem, dan itu airnya bening. Itu untuk KIK,” ungkapnya saat wawancara

Ia pun menyebut pembangunan SPBE KOSAN – PT. Kendal Bangun Cipta Sarana salah karena berdiri di atas saluran air. “Saya harap segera dibongkar, bahwa itu bangunan salah. Dulu kita sudah dimediasi oleh kecamatan, Kapolsek bahwa itu harus dibongkar. Ternyata, dibongkar tutupnya, cornya itu lho, cor sungai, tapi tidak dilebarkan sesuai alaminya. Tidak bisa ditawar, itu harus,” tegasnya.

Png-20230831-120408-0000

Untuk itu dirinya meminta pemerintah mengambil kebijakan yang tegas sebagai solusi. Sebab, pihaknya sudah tidak sanggup untuk mengatasi permasalah banjir yang selama ini melanda. Mulai dari meninggikan jalan dan rumah hingga merawat saluran air akibat sampah yang terbawa dari aliran sungai Kaliaji.

Djawahir Muhammad selaku koordinator aksi saat menyerahkan tuntutan warga desa Wonorejo dan Sarirejo kepada Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari untuk mengatasi banjir. Foto: Rifqi/Lingkar.co
Djawahir Muhammad selaku koordinator aksi saat menyerahkan tuntutan warga desa Wonorejo dan Sarirejo kepada Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari untuk mengatasi banjir. Foto: Rifqi/Lingkar.co

“Warga sudah tidak sanggup untuk menangani sendiri karena sudah banyak dana yang kita keluarkan untuk meninggikan jalan dan rumah, belum lagi kita harus membersihkan saluran air secara rutin seminggu, dua minggu, itu harus dibersihkan” urainya.

Dirinya menyatakan tidak butuh bantuan bagi korban bencana banjir, namun butuh solusi yang pasti dari pemerintah dalam menyelesaikan penyebab terjadinya banjir.

“Harapan kita, pemerintah harus lebih peduli, jangan sering-sering membuat janji-janji ke warga, atau sering membuat audiensi yang ujung-ujungnya tidak ada tindakan. Kami mendorong itu supaya ada tindakan pastinya,” sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *