Lingkar.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang lalkukan esesmen atau pengamatan langsung adanya banjir di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, banjir yang merendam wilayah Kudu selama sepekan ini membuat aktivitas warga terganggu karena lamanya genangan.
Dari pengamatan yang dilakukan, Endro menyampaikan, penyebab banjir di wilayah ini karena limpasan dari saluran pembuangan PDAM. Ditambah, curah hujan yang cukup tinggi.
“Genangan nggak bisa surut kurang lebih 1 minggu. Kami akan koordinasikan dengan PU, Perkim, peninggian talud untuk saluran yang melimpas, kurang lebih volume sepanjang satu kilometer, harus ditinggikan satu meter,” terangnya, Selasa (4/2/2025).
Disisi lain, pihaknya juga menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk dengan total bantuan yang diserahkan sekira Rp 10 juta yang diberikan dalam bentuk barang.
“BPBD mendistribusikan bantuan berupa bahan makanan dan selimut. Sesuai nomenklatur BNPB, wilayah genangan tidak dibantu kecuali banjir yang melumpuhkan mata pencaharian,” katanya.
Pihaknya menambahkan, banjir yang merendam wilayah Kudu selama sepekan ini membuat aktivitas warga terganggu karena lamanya genangan.
“Kami distribusikan bahan makanan berupa mie instan, minyak goreng, sarden, selimut,” imbuh Endro.
Sementara itu, Ketua RW 07, Ainur Rofiq mengatakan, meski wilayahnya teredam banjir sudah sepekan. Para warga masih bertahan di rumah karena belum ada anjuran dari pemerintah setempat untuk mengungsi.
“Sebanyak 288 Kartu Keluarga (KK) atau 1.800 jiwa terdampak banjir. Ini sudah seminggu air masih menggenangi pemukiman dan rumah warga,” kata Ainur Rofiq.
Penyebab banjir di Kelurahan Kudu khususnya di RW 7 disebabkan beberapa faktor. Selain karena curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir. Ainur Rofiq menyebut wilayahnya juga terkena limpasan sungai di daerah Sayung dan pembuangan air PDAM.
“Selain kerugian material dan aktivitas warga terganggu. Banyak warga termasuk saya yang mengalami gatal-gatal karena genangan air belum surut. Ada 5 KK mengungsi ke saudaranya karena mereka punya anak yang masih kecil-kecil,” ujarnya.
Penulis : Alan Henry
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps