Bulan Ramadan, Penjualan Kembang Api di Kudus Naik 100 Persen

MENINGKAT: Manager Marketing toko kembang api Tiga Saudara Pasar Kliwon Kudus, Mochammad Ilham Akbar menunjukkan kembang api miliknya yang sedang mengalami kenaikan hingga 100 persen. (ADITIA ARDIAN/LINGKAR.CO)
MENINGKAT: Manager Marketing toko kembang api Tiga Saudara Pasar Kliwon Kudus, Mochammad Ilham Akbar menunjukkan kembang api miliknya yang sedang mengalami kenaikan hingga 100 persen. (ADITIA ARDIAN/LINGKAR.CO)

Selama Pandemi Permintaan Kembang Api Besar Menurun

Lebih lanjut, Ilham mengungkapkan jika penjualan yang paling laris yakni kembang api tipe mainan anak-anak.

Adapun tipe kembang api besar, selama dua tahun ini menurutnya mengalami penurunan pembelian karena adanya larangan untuk takbir keliling.

“Yang paling laku itu tipe mainan anak-anak, seperti kembang api kawat, mercon banting, air mancur, dan tipe magic shoot,” ujarnya.

Baca juga:
Kemenag Pati Temukan Dua Titik Baru Rukyatul Hilal

Toko yang Ilham kelola ini sudah mulai berdiri sejak 2004 tersebut, menjual jenis petasan yang telah berizin Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

Menurut Ilham, ada tiga merk dari impor yang telah berizin yaitu flower busket, top 167, dan power ranger.

“Sementara yang lokal, sudah terdaftar sejak 2003 yaitu merk Yes dan Matagor. Kemudian, supaya aman, daya ledak yang kami jual juga sesuai dengan aturan undang undang yakni maksimal 1,9 inch (diameter), di atas itu boleh saja asal untuk event besar,” jelasnya.

Baca juga:
Film Inuk : Sosialisasikan Kaleng Infaq lewat Film

Selain itu, dia memperkirakan jika H-1 lebaran menjadi puncak ramai-ramainya pembeli di toko miliknya itu, bahkan dia mengaku pembeli kadang harus sampai memakai nomor antrian.

Pihaknya berharap, pandemi segera berakhir, sehingga keadaan menjadi normal dan ekonomi masyarakat semuanya kembali pulih. (dit/luh)