Bulog Pati Baru Serap 100 Ton Beras dari Petani

Pemimpin Perum Bulog Kancab Pati Hardiyansah. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co
Pemimpin Perum Bulog Kancab Pati Hardiyansah. Foto: Miftahus Salam/Lingkar.co

Lingkar.co – Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Pati mulai menyerap beras dari petani. Hingga Rabu (3/4/2024), total baru sekira 100 ton beras dari petani yang sudah terserap.

Pemimpin Perum Bulog Kancab Pati Hardiyansah mengatakan sebagian besar beras yang diserap berasal dari petani Pati, dengan harga menyesuaikan di pasaran.

“Kita nyetoknya nggak banyak, sesuai dengan kebutuhan. Harganya tergantung di pasaran. Ada yang Rp 13.000/kg, ada yang Rp 13.300/kg, ada yang Rp 12.800/kg. Tergantung harganya berapa kita serapnya segitu. Ya, kalau di rata-rata sekitar Rp 13.000an lah,” katanya.

Ia mengungkapkan pihaknya saat ini sementara masih mengoptimalkan penyerapan beras komersial di tingkat petani. Hal ini mengingat belum ada beras yang sesuai dengan PSO.

“Kalau PSO ini sesuai dengan HPP yang ditentukan oleh pemerintah, kalau saat ini Rp 9.950/kg. Sementara harga beras saat ini lebih dari itu, sehingga untuk PSO belum jalan di Pati,” jelasnya.

“Insya Allah habis lebaran harganya bisa turun lagi, itu bisa kita maksimalkan untuk PSO. Karena trennya kan sedang menurun, karena panen sudah mulai banyak, termasuk di Pati,” imbuhnya.

Png-20230831-120408-0000

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya belum bisa menerima beras dalam bentuk gabah. Karena, pihaknya masih difokuskan untuk penugasan berupa bantuan pangan SPHP.

“Kalau kita nyerapnya gabah kan harus digiling lagi, jadi nambah proses. Jadi penambahan stok itu untuk kebutuhan penyaluran dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sementara, untuk stok beras di Gudang Bulog saat ini menurutnya masih aman hingga lebaran. Total masih ada sekira 5.000 ton beras.

“Di gudang kita ada 3.000an, yang perjalanan dari Semarang ada 2.000an. Jadi total ada 5.000an,” ungkapnya.

Stok tersebut, katanya, disiapkan untuk bantuan pangan tahap dua. Di mana total kebutuhannya sekira 15.000 ton.

“Bantuan pangan tahap satu Januari sampai Maret sudah selesai tersalurkan. Kalau April Mei Juni masih nunggu penugasannya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps