SEMARANG, Lingkar.co- Pemerintah Provinsi(Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) mengakui penanganan perbaikan jalan lamban. Salah satu penyebabnya karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.
“Misal satu ruas ada lima titik kerusakan serentak dalam sehari. Itu tidak mungkin (langsung diperbaiki semua bersamaan, Red). Karena satu ruas itu ada tim, sudah pasti ada kemungkinan juga ruas yang tidak ada kerusakan parah mungkin ada prioritas, tapi nanti,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng Hanung Triyono.
Hanung menambahkan, pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk membersihkan ruas jalan yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, setiap ruas jalan memiliki tenanga pembersihan.
”Untuk pembersihan setiap ruas ada, karena kita mempunyai tenaga yang melaksanakan pembersihan ruas ataupun pembersihan jalan dan lain lain,” ujarnya.
Hanung juga mengatakan, untuk pembersihan jalan setiap hari karena tenaganya bayaran harian. Meskipun tenaganya tidak begitu banyak, akan tetapi per orang diberi tugas untuk membersihkan jalan hingga sampai 3-5 KM.
“Pembersihan setiap hari karena kita bayaran harian, memang tidak banyak akan tetapi, untuk seluruh Jawa Tengah ya banyak sampai ribuan itu. Karena 3-5 KM per satu orang kita ada 2.404 KM tinggal dibagi rata-rata segitu,” imbuhnya.
Hanung tidak menampik, perbaikan jalan untuk saat ini masih terbatas karena dengan dana transisi Rp 1 miliar setiap Balai. Total seluruhnya Rp 10 miliar.
“Perbaikan jalan saat ini memang masih terbatas artinya karena dengan dana transisi Rp 1 miliar setiap balai rata-rata. Ada yang 800 juta ada juga 1,5 M tergantung pada jalan masing-masing,” tegasnya.
Ia berharap, cuaca bisa mendukung untuk memaksimalkan perbaikan jalan yang ada di Jawa Tengah. Curah hujan yang lebat membuat perbaikan jalan tidak bisa maksimal.
“Kemarin dengan adanya hujan, hanya sekitar 65 persen. Belum bisa full (perbaikan jalan, Red). Karena kekuatam ini tergantung oleh cuaca juga, dan bahan yang ada. Karena kerja sudah dalam proses di lapangan eh ternyata hujan, sayang sekali kalau hujan aspal jelas belum maksimal kalau hujan pasti hancur lagi aspalnya,” tutupnya. (ito/one)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps