KENDAL, Lingkar.co – Banjir bandang yang melanda kabupaten Kendal beberapa waktu lalu berdampak pada rusaknya 51 bangunan sekolah. Bahkan, beberapa fasilitas pendukung pendidikan dan dokumen guru juga ikut rusak oleh terjangan air.
Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto mengatakan, dampak dari banjir menjadi pembahasan serius Pemkab Kendal. Untuk itu butuh sinergi pembiayaan antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Menurutnya, jika semua menganggarkan, maka untuk memperbaikinya lebih cepat.
“Saya sangat prihatin atas kejadian banjir yang merusak beberapa sekolah dan fasilitasnya. Dalam waktu dekat akan segera kita perbaiki” kata Dico saat mengunjungi SMPN 1 Brangsong, Kendal, Selasa (10/1/2023).
Menurut yang ia ketahui, cuaca ekstrim diperkirakan sampai bulan Februari. Oleh sebab itu, iia harapkan masyarakat lebih waspada. Selain itu, lanjutnya, penyebab utama banjir adalah kebiasaan membuang sampah di sungai atau saluran pembuangan air.
Pihaknya telah mengecek, hampir semua saluran pembuangan air terhambat oleh sampah. Akibatnya, aliran air tersumbat, debit air naik, meluap dan terjadilah banjir.
Dico bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi meninjau langsung pada sekolah yang terdampak banjir.
Kunjungan Bupati dan Kadisdikbud hari ini di empat sekolah. Antara lain SD Negeri Sumberrejo 1, Kaliwungu, SD Negeri 2 Kebonadem, Brangsong, SD Negeri 1 Brangsong dan SMP Negeri 1 Brangsong. Hasil pantauan, Dico menaksir kerugian materiil di sektor pendidikan mencapai Rp500 juta.

Fasilitas Rusak
Kepala SMP Negeri 1 Brangsong, Nur Budi Utomo mengatakan, banjir yang masuk di ruang kelas lebih dari satu meter. Bahkan beberapa perabot sekolah banyak yang hanyut karena pagar tembok roboh.
“Air masuk ke ruang kelas diatas satu meter. Sebagian meja kursi rusak dan hanyut. Sedangkan untuk buku dan dokumen banyak yang terendam air. Untuk kegiatan belajar mengajar sudah normal kembali,” terangnya.
Sementara, Kadisdikbu Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi menyebut, ada 43 sekolah dasar dan 8 sekolah menengah pertama yang terdampak banjir. Namun demikian, pihaknya akan segera memperbaiki agar kegiatan belajar mengajar bisa segera berjalan normal.
“Semua sekolah yang mengalami kerusakan dampak banjir sudah kami data dan kami laporkan ke bupati. Hari ini bupati melakukan kunjungan di empat sekolah yang termasuk parah dan memberikan bantuan buku perpustakaan,” ujarnya. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat