Dari Sinden Idol Sampai Gandeng ISI Surakarta, Simak Komitmen Bupati Blora Lestarikan Seni dan Budaya

Pementasan wayang kulit milenial di Pendopo Kabupaten Blora. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Bupati Blora, Arief Rohman menunjukkan komitmen untuk melestarikan seni dan budaya melalui berbagai cara. Dari ajang pencarian bakat sampai menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Blora menggelar ajang pencarian bakat Sinden Idol dengan kategori pelajar SD/MI dan SMP/MTs.

Satu per satu dari 10 peserta pilihan tampil saat pementasan wayang kulit milenial di Pendopo Kabupaten Blora, Jumat (27/10/2023) malam. Mereka bahkan turut serta membawa pendukung yang otomatis memeriahkan acara.

Nampak pula, Bupati tidak canggung berada diantara supporter, ikut memberikan dukungan dan motivasi kepada peserta sinden idol Blora 2023.

“Bakat anak-anak kita ini luar biasa. Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih untuk Kominfo, panitia, dan bea cukai yang telah mendukung kegiatan ini. Malam hari ini kita tampilkan 10 peserta Sinden Idol ya,” ucapnya.

Ia sempat terkejut dengan bakat nyinden para pelajar Blora. Karena itu orang nomor satu di Blora ini berharap bisa bertemu dan tampil bersama sinden muda yang tengah kondang, yakni Niken Salindri pada bulan terakhir tahun 2023.

“Ini ternyata anak-anak Blora banyak bakat-bakat terpendam. Saya senang sekali dengan adanya kegiatan ini. Nanti kita jumpa lagi di tanggal 7 Desember yang ada Niken Salindri,” kata Bupati.

Selain menggelar ajang pencarian bakat sinden, bahkan Bupati juga ingin ada kontestasi dalang cilik. ia berharap melalui even-even tersebut bisa mewadahi dan melatih bakat anak-anak Blora khususnya di bidang seni dan budaya.

Tidak hanya itu, ia bahkan menyebut Pemkab Blora saat ini telah menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk melestarikan budaya dalam jenjang pendidikan formal.

“Insya Allah ISI Solo akan buka cabang di Blora. Hal itu sebagai bentuk komitmen kita, bahwa Blora ini kaya akan kebudayaan dan kesenian. Biar anak-anak Blora kuliah di ISI tidak perlu jauh-jauh ke Solo,” harapnya.

Sementara, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Blora, H. Soekarno mengapresiasi banyaknya talenta muda yang ikut ikut menyukseskan wayang kulit milenial. Ia tidak bisa menutupi kegembiraan melihat sinden cilik, sinden muda hingga para nayaga (penabuh gamelan) yang rata-rata diisi oleh kalangan muda.

Dia menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Blora yang telah memberikan wadah bagi potensi-potensi sinden muda dari Blora. “Matur nuwun sampun diparingi wadah ingkang sae kados mekaten (Terima kasih sudah diberikan sarana yang sedemikian baik ini -red),” tuturnya.

Oleh karena itu, Soekarno ingin agar nantinya semakin banyak sinden muda bertalenta di Blora seperti halnya sinden muda Niken Salindri.

“Mugi-mugi 5 tahun ke depan kalau para dalang mencari sinden tidak kesulitan lagi. Alhamdulillah semoga muncul Niken Salindry – Niken Salindry lain dari Blora,” doanya.

Seleksi Sinden Idol

Bupati Blora Arief Rohman saat bersama para pendukung Sinden Idol Blora 2023 dalam pementasan wayang kulit milenial di Pendopo Kabupaten. Foto: dokumentasi

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Blora Pratikto Nugroho memerinci, terdapat 94 peserta dari kalangan pelajar yang telah mendaftar Sinden Idol ini. Dari jumlah tersebut kemudian dilakukan seleksi.

“Ini menjadi potensi dari Blora. Sehingga terpilihlah dari 94 peserta menjadi 32 peserta, dan pada pagelaran hari ini sudah tampil anak-anak dari SD dan SMP sebanyak 10 orang,” terang Pratikto.

Nantinya 32 peserta tersebut akan dibagi menjadi 3 pementasan. Hingga puncaknya pada tanggal 7 Desember 2023 akan ada pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah.

Selain itu, pihaknya juga ingin kesenian wayang bisa dicintai dan digemari oleh generasi muda. Salah satunya dengan adanya pementasan wayang dan Sinden Idol dari para pelajar SD dan SMP ini.

“Bagaimana ada tantangan dari Pak Karno (Ketua Pepadi) supaya wayang bisa ditonton tidak hanya orang sepuh saja, tapi juga dari kalangan muda.”

Tak hanya itu, dirinya mengatakan pementasan wayang kali ini memiliki keunikan tersendiri dengan mengusung konsep ‘Wayang Gaul’.

“Konsep kami karena ini memang kami kemas karena wayang agar dicintai anak muda. Kalau pagelaran wayang malam ini wayang gaul, karena kelirnya juga diganti videowall, panjak-panjak (pemain gamelan)nya juga anak muda,”ujarnya.

Menurut Praktikto, masyarakat sangat antusias terhadap Sinden Idol. Ia menilai hal tersebut tampak dari partisipasi masyarakat yang sudah memberikan dukungan kepada peserta idola melalui vote.

“Ini datanya, yang sudah nge-vote sinden idolanya sudah 10 ribu orang lebih,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat