Darurat Kepemimpinan, DPC PPP Kabupaten Kendal Minta Mahkamah Partai Keluarkan Fatwa Caketum Terbuka Untuk Semua Kalangan

Ketua DPC PPP Kabupaten Kendal, Abdul Syukur (di sebelah kanan Gus Rommy) dalam sebuah kesempatan. Foto: Instagram
Ketua DPC PPP Kabupaten Kendal, Abdul Syukur berfoto bersama (di sebelah kanan Gus Rommy) dalam sebuah kesempatan. Foto: Instagram

Lingkar.co – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kendal menilai saat ini partai Ka’bah dalam kondisi darurat kepemimpinan. Untuk itu, mantan sekretaris DPW PPP Jawa Tengah ini meminta agar mahkamah partai mengeluarkan fatwa calon ketua umum (Caketum) PPP terbuka untuk semua kalangan.

“Munculnya para bakal calon ketum PPP dari kalangan eksternal menunjukan PPP masih banyak diminati,” kata Syukur dalam keterangan tertulisnya kepada Lingkar.co, Senin (2/6/2025)

Saat ini, sejumlah tokoh potensial muncul dalam bursa caketum PPP. Antara lain dari eksternal partai Kakbah antara lain Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul yang saat ini menjadi Sekjen PBNU dan Menteri Sosial, eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jend (Purn) TNI Dudung Abdurachman, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, eks Ketua DPR Marzuki Alie, eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan ketua KADIN, Mohammad Arsjad Rasjid. Bahkan, Gubernur Jawa Timur saat ini, Khofifah Indar Parawansa dan mantan presiden Joko Widodo atau Jokowi juga disebut beberapa pihak layak memimpin PPP.Sedangkan dari internal partai, terdapat nama Plt. Ketua Umum yang sekarang Muhammad Mardiono, kemudian Sandiaga Salahuddin Uno, ketua Majelis Pertimbangan M. Romahurmuziy alias Gus Rommy, Sekjen Arwani Thomafi alias Gus Aang, dan Wagub Jateng Yasin Maimoen. Selain itu, nama mantan Ketum PPP, Suharso Monoarfa juga kembali muncul.

Beberapa nama dari kalangan eksternal yang meramaikan bursa calon ketum PPP antara lain; mensos gus ipul, mantan panglima TNI Dudung Abdurahman, Mentan Amran Sulaiman, dan mantan menteri perdagangan agus suparmanto. Dikalangan internal muncul nama Gus yasin wakil gubernur jateng, Sandiaga Uno, gus romi, dan gus arwani yang saat ini selaku sekjen DPP PPP.

“Menurut Abdul Syukur ketua DPC PPP Kendal berharap agar PPP membuka ruang seluas luasnya kepada para tokoh nasional, baik dari internal maupun eksternal untuk dapat memimpin PPP,” ujarnya.

Ia menilai partai warisan ulama Indonesia berlambang Ka’bah membutuhkan sosok pemimpin yang kuat dan berani melakukan terobosan agar kembali memiliki wakil di Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

“PPP membutuhkan pemimpin yang kuat secara leadership, berani melakukan terobosan untuk bisa kembali ke parlemen, dan mendapat dukungan dari seluruh kader PPP,” jelasnya.

“Jadi bagi Abdul Syukur yang juga mantan sekwil PPP Jateng meminta kepada mahkamah partai untuk mengeluarkan fatwa bahwa calon ketum PPP terbuka bagi kalangan internal maupun eksternal karena darurat kepemimpinan,” tandasnya.

Dirinya juga tidak memungkiri kekecewaan karena PPP tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% pada pemilu 2024 lalu yang menyebabkan partai Ka’bah saat ini tidak memiliki wakil di Senayan.

“2024 adalah sejarah kelam PPP yang dipaksa keluar dari gelanggang parlemen karena tidak lolos parliamentary threshold. Partai lawas yang didirikan oleh para ulama ini harus menerima kenyataan tidak memiliki wakil di parlemen akibat manajemen pemenangan DPP PPP yang kurang sinergis dengan pola pemenangan para local champion di daerah,” bebernya.

“Tragis memang, dari tiga partai lawas seperti PDIP masih menjadi pemenang, Golkar runner up tapi PPP kalah dengan partai partai yang tergolong baru seperti; PKB, PAN dan PKS yang notabene ceruk pasarnya beririsan,” tutupnya. (*)

Penulis Ahmad Rifqi Hidayat