DBD Capai 445 Kasus, Dinkes Pati Prioritaskan Langkah PSN

Petugas Dinkes Pati saat melakukan foging di pemukiman warga untuk mencegah perluasan sebaran nyamuk DBD. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Pati sepanjang tahun 2023 mencapai 445 kasus. Empat di antaranya meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia saat ditemui pada Selasa (2/1/2024). Ia mengatakan data tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2022 yang mencapai 911 kasus.

Menurutnya, faktor cuaca menyebabkan kasus DBD mengalami penurunan. Di mana pada tahun 2023 kemarau lebih panjang dibanding sebelumnya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Tahun 2023 kemarau agak panjang. Hal ini mengakibatkan tidak banyak air bersih yang menggenang, sehingga dimungkinkan populasi aedes aegypti tidak terlalu banyak,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai pencegahan agar kasus DBD tidak meningkat. Dalam hal ini, pihaknya lebih menekankan langkah antisipasi melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dibanding pengasapan atau foging.

Menurutnya, PSN memiliki banyak keunggulan. Di antaranya, lebih efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk, hemat biaya, dan aman bagi lingkungan.

Png-20230831-120408-0000

“Sementara foging boros biaya. Selain itu, juga berbahaya bagi lingkungan sekitar, seperti serangga lain bisa ikut mati,” ujarnya.

Namun dalam realisinya di lapangan, pihaknya masih menjumpai sejumlah kendala. Seperti PSN yang tidak dilakukan secara berkala. “Padahal setiap seminggu sekali harus wajib PSN,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, mindset masyarakat awan masih menganggap bahwa setiap ada 1 kasus perlu difoging. “Padahal foging ada kriterianya,” bebernya.

Ia menjelaskan, baru bisa dilakukan foging jika ditemukan minimal 1 penderita DBD lain dalam radius 100 meter dalam kurun waktu berturut-turut 3 minggu, serta angka bebas jentiknya kurang dari 95 persen. Atau jika ditemukan minimal 3 penderita tanpa sebab dalam radius 100 meter.

“Namun, sebelum foging wajib dilaksanakan PSN,” jelasnya.

Selain PSN, juga dilakukan penaburan Abate di lokasi yang sulit dilakukan pemberantasan.

“Foging merupakan solusi terakhir dalam memberantas DBD. Syaratnya ketika PSN dan penaburan abate telah dilakukan,” ujarnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Editor: Muhammad Nurseha

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *