Site icon Lingkar.co

Demi Makanan, Warga Afghanistan Rela Jual Anak dan Ginjalnya

Warga Afghanistan Rela Jual Anak dan Ginjal Demi Makanan. ISTIMEWA/Lingkar.co

Warga Afghanistan Rela Jual Anak dan Ginjal Demi Makanan. ISTIMEWA/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Warga Afghanistan merasa sangat putus asa untuk mendapatkan makanan sejak Thaliban mengambil alih pemerintahannya. Tidak sedikit dari mereka yang rela menjual anak-anak dan ginjal demi mendapatkan makanan.

Mengutip dari SKy News Kamis (27/1/2022) terlihat masyarakat desa di luar Herat lontang-lantung lantaran hidup mereka hancur karena kemiskinan.

Demi kemanan di sana, Laporan tersebut tidak menyebutkan secara detail nama desa dan nama penduduk.

Baca Juga :
Pinjol Ilegal di PIK Pekerjakan Anak di Bawah Umur

Menurut Sky News, desa di Afghanistan yang mereka datangi benar-benar tandus dan sama sekali tidak ada sumber air. Sekalipun ada namun jarak tempuh yang sangat jauh.

Salah seorang warga di desa Negara Afghanistan tersebut bercerita bahwa ia rela menjual salah satu anaknya demi mendapatkan makanan.

Ia mengatakan bahwa salah satu anaknya yang berusia tiga tahun sebelumnya meninggal dunia karena kelaparan.

“Sekitar enam bulan lalu putra saya berusia tiga tahun meninggal dunia karena kelaparan. Saya tidak bisa melihat hal seperti itu lagi terhadap anak saya,” katanya.

Dia berharap, dengan menjual anaknya orang lain akan memberinya makan dan masih bisa melanjutkan hidup yang lebih layak.

Mereka harus merelakan anak-anaknya dijual dengan harga yang lebih murah dari harga ginjal yakni 20.000 Afghani atau sekitar Rp2,8 juta.

Selain itu, masyarakat lain juga mengeluhkan harga ginjal yang semakin turun dari 200.000 Afghani (Rp28 juta) menjadi 150.000 Afghani (Rp21 juta).

Penulis : Kharen Puja Risma

Editor : Muhammad Nurseha

Exit mobile version