Dewan Pendidikan Kota Semarang Serap Masukan Untuk Kepala Daerah

Salah satu ketua komite sekolah saat menyampaikan masukan kepada Dewan Pendidikan Kota Semarang dalam dialog pendidikan yang digelar di aula SMA Negeri 2 Semarang Kamis (14/11/2024). Foto: Rifqi
Salah satu ketua komite sekolah saat menyampaikan masukan kepada Dewan Pendidikan Kota Semarang dalam dialog pendidikan yang digelar di aula SMA Negeri 2 Semarang Kamis (14/11/2024). Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) menggelar Upgrading Komite Sekolah di aula SMA Negeri 2 Semarang, kamis (14/11/2024) pagi. Kegiatan itu sebagai sarana menyerap aspirasi dari para orang tua murid yang diwakili 300 komite sekolah negeri dan swasta. Dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.

Ada banyak sekali tanggapan dan masukan dari peserta dialog pendidikan terkait dengan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan, utamanya di kota Semarang. Semua informasi yang masuk akan dirumuskan dan disampaikan kepada kepala daerah atau Wali Kota Semarang untuk perbaikan pendidikan di ibu kota Jawa Tengah.

“Hasil dialog ini nantinya akan kita sampaikan kepada kepala daerah,” kata Ketua DPKS, Dr. Drs. Budiyanto, SH, MHum.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Budiyanto juga menanggapi beberapa masukan dari para komite sekolah. Beberapa diantaranya tentang mitigasi dampak buruk dari perkembangan teknologi informasi, dan kreak atau gangster, serta perilaku kriminal yang dilakukan oleh pelajar

“Tadi sudah disampaikan oleh pemateri tentang Tri Pusat Pendidikan yang mana orang tua murid juga harus memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anaknya,” tuturnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang, Dr. Drs. Budiyanto, SH, MHum saat memberikan tanggapan dalam dialog pendidikan yang digelar di aula SMA Negeri 2 Semarang, Kamis (14/11/2024). Foto: Rifqi
Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang, Dr. Drs. Budiyanto, SH, MHum saat memberikan tanggapan dalam dialog pendidikan yang digelar di aula SMA Negeri 2 Semarang, Kamis (14/11/2024). Foto: Rifqi

Budiyanto juga menerangkan bahwa orang tua harus bisa memantau perkembangan anak sesuai dengan usia. Ia bilang membimbing anak juga masuk dari tahapan belajar anak.

Png-20230831-120408-0000

Budiyanto meminta agar para orang tua harus selalu memposisikan anak dengan tepat. Dalam pendidikan keluarga, kata dia, ketika anak masih berusia 1 sampai 7 tahun harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup. “Usia segitu anak itu ibarat raja, dilayani dan turuti,” urainya.

Selanjutnya, ketika menginjak usia 7 sampai remaja 16 tahun, anak harus mulai dikenalkan dengan regulasi, diberi pemahaman tentang aturan agar mengerti mana yang baik dan mana hal yang buruk.

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps