Dico: Siapa Saja Bupati Kendal, Tidak Bisa Atasi Banjir

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto saat memberi sambutan Reses DPRD Kendal, di Kaliwungu. Foro: Wahyudi/Lingkar.co

Lingkar.co – Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto mengatakan, siapa saja yang jadi Bupati tidak akan bisa mengatasi banjir.

Sebab, menurutnya, banjir tidak hanya menjadi persoalan pemerintah kabupaten saja. Namun juga erat kaitannya dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Sehingga, sangat sulit untuk menyelesaikan banjir dalam jangka pendek.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Dari tiga komponen tersebut harus kerjasama, saling menganggarkan sehingga banjir baru bisa diatasi,” ujarnya.

Bupati Dico mengungkapkan hal itu saat menghadiri reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kendal, Muhammad Tomy Fadlurrohman di Balai Desa Krajan Kulon, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (4/3/223).

Lantas, ia mencontohkan salah satunya. Wewenang untuk melakukan pengerukan maupun normalisasi sungai ada di Pemprov. Sedangkan untuk sungai besar dalam naungan kementerian, dan Pemerintah Kabupaten hanya mengurus saluran irigasi.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, politisi muda Partai Golkar ini juga mengingatkan, masyarakat punya andil sangat besar dalam mencegah banjir. Yakni, melalui pengemdalian sampah.

“Jika masyarakat juga tidak mau berperan maka banjir akan selalu terjadi, masih banyak masyarakat yang tidak sadar membuang sampah seenaknya saja di sungai, ada keranjang, kasur, bantal. Semua dibuang di sungai,” ucapnya.

“Ia tidak peduli, nanti orang yang ada di bawah desa yang teraliri air sungai akan tersumbat dan mengakibatkan banjir,” jelasnya.

Karena itu masalah bersama, Bupati pun mengaku tidak bisa tidur jika memikirkan banjir yang terjadi di Kendal.

“Saya, kalau memikirkan banjir sampai gak bisa tidur, sebab banyak netizen yang komplain, namun ini masalah kita bersama,” katanya.

“Kalau mau mengurangi banjir, ayo masyarakat jangan buang sampah di sungai,” pintanya.

Senada, anggota Komisi C DPRD Kendal, Muhammad Tomy Fadlurohman, mengaku ikut prihatin. Menurutnya, kalau membahas masalah banjir di Kendal, tidak lepas dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.

Pihaknya, juga menyatakan siap memberikan prioritas anggaran untuk normalisasi sungai, agar warga Kendal terbebas dari langganan banjir.

“Saya selaku anggota dewan, sudah mendorong Pemerintah Kabupaten maupun dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Adapun anggarannya berapa, kami selaku legislatif akan menyetujui berapa biayanya,” tuturnya.

Kendati demikian, politisi Partai Golkar ini juga menilai banyaknya jembatan yang tidak punya izin, sehingga, selain menghambat arus air karena tersumbat.

Menurutnya, hal itu mengakibatkan alat berat kesulitan untuk melakukan normalisasi sungai.

“Namun demikian, saat ini terkendala masalah biaya, sebab untuk melakukan normalisasi kali pakai alat berat bisa cepat namun karena terkendala jembatan, alat berat tidak bisa masuk sungai dan harus dikerjakan manual tenaga manusia,” paparnya.

Salah satu contoh di perumahan desa Sarirejo, belakang pasar pagi Kaliwungu. Daerah itu sering banjir, bahkan, kalau barsamaab dengan air laut pasang bisa berhari-hari surutnya.

Menurutnya, itu karena ada saluran yang bermasalah, sehingga menjadi semacam terminal atau pertemuan air dari beberapa sungai dan saluran irigasi. Maka, air tidak lancar dan mengakibatkan banjir. (*)

Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *