Diduga Depresi Banyak Masalah di Kantor, Seorang ASN di Karanganyar Tewas Gantung Diri

Polisi melakukan identifikasi peristiwa bunuh diri yang terjadi pada seorang ASN BPN Karanganyar, Rabu (27/1/2021). (PUJOKO/LINGKAR.CO)
Polisi melakukan identifikasi peristiwa bunuh diri yang terjadi pada seorang ASN BPN Karanganyar, Rabu (27/1/2021). (PUJOKO/LINGKAR.CO)

KARANGANYAR, Lingkar.co – Seorang Aparatur Sipil Negeri (ASN) di Karanganyar nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya Bejen RT 02 RW 11 Karanganyar, pukul 10.00 WIB, Rabu (27/1).

Dwi Purnomo (35) merupakan ASN Badan Pertanahan Nasional (BPN), diduga ia merasa depresi akibat banyak masalah di kantornya. Sehingga nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Kapolsek Karanganyar, AKP Ridhwan menjelaskan, polisi meminta keterangan kedua dua saksi yaitu Tri Murni dan Sunarni yang masih keluarga korban.

“Saksi pertama awalnya tengah membuat lontong sate di lantai bawah rumahnya. Saat itu menunjukkan pukul 11.00 WIB,”terangnya.

“Lalu saksi pertama mencari korban di sekitar rumah. Pukul 12.00 WIB, saksi naik ke  lantai atas rumah dan menemukan korban tergantung di lubang ventilasi pintu kamar,”lanjutnya.

Lebih lanjut, Kapolsek mengatkan, saksi memberitahukan kejadian tersebut ke Saksi kedua dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karanganyar.

“Ketika polisi sampai di tempat kejadian perkara (TKP), mendapati korban telah meninggal. Petugas dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi korban, dengan menurunkannya dari jeratan tali ikat pinggang yang ada di leher korban,”bebernya.

“Keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak otopsi, selanjutnya pihak keluarga membuat surat pernyataan,” ’ungkap Kapolsek lebih lanjut.

Sementara itu, hasil pemeriksaan medis dari pihak Puskesmas Karanganyar, memperlihatkan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian juga tidak ada tanda tanda kekerasan ataupun penganiayaan di tubuh korban.

Dari badan tubuh korban ASN yang gantung diri itu telah keluar sperma, lidah menjulur, vases tidak keluar, tidak ada lebam, kekakuan mayat baru sampai di bagian rahang. Saat penemuan jenazah, petugas memperkirakan korban sudah meninggal selama 2 jam.

“Korban diduga meninggal dunia karena tidak bisa bernafas (kehabisan Oksigen)karena leher terjerat tali ikat pinggang,’’tutup Kapolsek. (jok/aji)