Diduga Hendak Peras Kepala Sekolah, Dua Oknum Wartawan Diamankan Polisi

SPKT Polres Kendal. Foto: istimewa

Lingkar.co – Polres Kendal mengamankan dua oknum yang mengaku sebagai wartawan dan seorang LSM. Ketiga oknum tersebut diduga akan melakukan pemerasan pada salah satu kepala sekolah dasar di wilayah kecamatan Weleri Kendal.

Ketiganya berinisial ZA, RU dan PH, selanjutnya ZA dan RU mengaku sebagai wartawan online dan PH sebagai LSM. RU yang ditemui oleh para awak media di Polres Kendal pada Sabtu (8/6)2024), menceritakan kronologi peristiwa yang menimpanya, selain itu ia juga menjelaskan bahwa dirinya memiliki sejumlah bukti dari adanya pemotongan bantuan PIP oleh Kepsek SDN 3 Sidomukti.

Menurut keterangan RU, setelah dirinya mendapat laporan tentang adanya pemotongan PIP sebesar Rp. 100. 000, ia kemudian bergegas melakukan investigasi dengan menemui para orang tua murid dan mengkonfirmasi adanya pemotongan kepada pihak sekolah.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Setelah itu ia juga melakukan konfirmasi pada pihak sekolah, dan dalam pengakuan RU, Kepala Sekolah mengakui bahwa dirinya melakukan pemotongan dan ingin menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan. Selain itu, Kepsek juga memberikan sejumlah uang kepadanya, namun ia tolak.

“Saya kan dari media dan dari lembaga pak, menindaklanjuti laporan dari wali murid atas pungutan pemotongan PIP SDN 3 Sidomukti, itu dipotong 100 ribu pak, lha saya tidak menelan mentah-mentah apa kata laporan itu,” ujarnya.

“Kemudian saya menemui wali murid, bener dipotong 100 ribu per siswa. Tadi saya mengkonfirmasi ke sekolahan, kepala sekolah sudah mengakui, ya saya potong mas tapi saya minta tolong secara kekeluargaan saja, oke, tapi ini saya terima sebagai bukti penyuapan, mboten ini secara kekeluargaan saja,” terang RU saat ditanya di Mapolres Kendal.

Png-20230831-120408-0000

Bahkan RU juga menunjukan daftar nama penerima PIP mulai dari kelas 1-6 dan juga menunjukkan rekaman percakapan dengan kepala sekolah.

“Saya ada bahan buktinya pak, dari kelas 1 sampai kelas 6 itu ada 43 siswa, saya konfirmasi sama kepala sekolah, iya benar 43 siswa, kepala sekolah mengakui, jadi ini saya foto sebagai bukti penyuapan ya pak, mboten ini sudah selesai, lalu dari salah satu pihak sekolah melapor salah satu warga yang berinisial K, tidak berselang lama Polisi Polres datang, saya dibawa ke Polres siap, saya punya barang bukti kok, sesuai dari warga, aku tidak rekayasa” terangnya.

Mereka dilaporkan oleh masyarakat ke Polsek Weleri karena diduga akan melakukan pemerasan kepada kepala sekolah dengan dalih adanya pemotongan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah.

Sementara pihak kepala sekolah saat akan dikonfirmasi wartawan, menjawab baru akan dimintai keterangan pihak kepolisian, sehingga enggan untuk menjelaskan kronologi sebenarnya. Namun kepala sekolah sempat menjelaskan kalau tiga oknum tersebut memang minta uang. (*)

Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps