SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen. Mendorong pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Jateng, tidak hanya sebagai pangsa pasar, melainkan juga menjadi pelaku pasar.
Terlebih beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis ponpes dari berbagai daerah telah beredar dan mampu bersaing di pasaran.
“Produk-produk popes berpeluang besar untuk bersaing dengan produk lain. Di Brebes ada ponpes dengan produk kopi yang sudah punya nama. Bahkan sudah dikembangkan dan menasional, air dalam kemasan, dan kopiah produk ponpes Kebumen. Artinya, produk-produk kita sudah banyak diproduksi dan disebarkan di pasar, tinggal meningkatkan pengemasan dan melengkapi izin.” Kata Taj Yasin di sela rapat Forum Ekonomi Pesantren di Kantor Gubernur Rabu (13/1).
Pondok Pesantren Di Jateng
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin menyebutkan, pondok pesantren di Jateng tercatat sebanyak 4.759 ponpes. Menurutnya, apabila ribuan ponpes yang tersebar di berbagai daerah dengan beragam produk unggulan tersebut. Bersatu membentuk koperasi atau toko serba ada, maka perekonomian di lingkungan pesantren akan kuat dan maju.
Tapi jika setiap pesantren berjalan sendiri-sendiri, tidak akan bisa mengalahkan koperasi atau toko-toko lain. Yang sudah menjamur dan terkenal di masyarakat.
“Saya berharap pada peringatan Hari Santri 2021, kita sudah mempunyai produk-produk khusus pesantren yang bisa di pamerkan. Sehingga produk pesantren Jateng, terkenal oleh masyarakat luas, bahkan antarpesantren bisa saling menawarkan produk sesuai kebutuhan santri,” ujarnya.
Lebih lanjut Wagub menjelaskan, dalam rangka memajukan ekonomi berbasis ponpes, pemprov melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di lingkungan ponpes.
Seperti mengurus perizinan pangan industri rumah tangga (PIRT), sertifikat halal, pendampingan pelatihan pengemasan produk, meningkatkan mutu produk, pelatihan manajemen keuangan, hingga pemasaran baik konvensional maupun online.
“Selain itu juga menggandeng perbankan untuk pendampingan dan membantu permodalan, sehingga UMKM di lingkungan pesantren bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Bahkan sudah ada 13 ponpes di Jateng yang produknya telah beredar dan mampu bersaing di pasaran, seperti air kemasan isi ulang dan konveksi,” katanya. (one/aji)
Baca Juga:
Giatkan Vaksin Merdeka Jelang HUT RI ke 76