Berita  

Disabilitas Belum Dapat Kemudahan Akses Pelayanan Publik, Begini Jawaban Gubernur Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam Musrenbangwil Eks Keresidenan Pati di Pendopo Pati, kemarin. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Penyandang disabilitas di Kabupaten Pati masih belum mendapatkan kemudahan dalam mengakses pelayanan publik. Hal itu disampaikan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati, Ratno dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Pati di Pendopo Pati, kemarin.

Ratno mengatakan bahwa selama ini para penyandang disabilitas di Pati belum mendapatkan perhatian khusus, termasuk di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, dirinya mengusulkan adanya kartu khusus untuk penyandang disabilitas.

“Kami berharap diberikan kartu khusus agar pelayanan, baik di rumah sakit atau puskesmas tidak melalui proses yang panjang,” harapnya di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Selain itu, pihaknya juga berharap para atlet penyandang disabilitas benar-benar diperhatikan. Salah satunya dengan diberikan wadah yang disebut Komisi Disabilitas Daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Komisi itu sebagai wadah menampung usulan dan saran dari kawan disabilitas untuk pembangunan di Jawa Tengah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyinggung fasilitas sarana prasarana National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Pati masih sangat kurang. Hal ini, menurutnya menghambat pengembangan potensi atlet disabilitas di Kabupaten Pati.

“Terkait olahraga, mohon penyandang disabilitas diberikan perhatian lebih. Sarpras dan peralatan kurang. NPCI di Pati masih sangat kurang, padahal punya atlet-atlet potensial, tetapi terkendala akomodasi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berkomitmen akan memprioritaskan pelayanan umum bagi disabilitas, khususnya di fasilitas kesehatan.

“Tidak usah khawatir. Rumah sakit kita sudah diprogramkan untuk ramah (terhadap disabilitas),” kata Ahmad Luthfi.

Bahkan, menurutnya tanpa kartu khusus disabilitas memang seharusnya didahulukan dalam mengakses pelayanan publik.

“Tidak usah pakai kartu-kartu, begitu dia disabilitas langsung dapat prioritas, tidak usah antri-antri lagi. Lapor saya kalau antre. Bapaknya disabilitas di Jawa Tengah itu saya,” tegasnya.

Begitu halnya dengan bidang olahraga. Ahmad Luthfi mengatakan, atlet paralympic Jawa Tengah itu nomor satu. Perhatian untuk atlet disabilitas juga tidak kalah dengan atlet umum, terutama bagi mereka yang berprestasi.

“Pokoknya semangat, Bapak itu warga yang luar biasa,” pungkasnya. (*)

Penulis: Miftah