Dispertan Semarang Gelar Bimtek dalam Meningkatkan Kualitas Pemotongan Hewan Kurban

Dispertan Semarang peragakan cara pengecekan organ dalam hewan kurban dalam acara Bimtek. (dok Alan Henry)
Dispertan Semarang peragakan cara pengecekan organ dalam hewan kurban dalam acara Bimtek. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam upaya meningkatkan kualitas pemotongan hewan kurban jelang Idul Adha 2025.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Shoti’ah menyampaikan, dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan teman – teman Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari 16 kecamatan, dokter hewan, paramedik dan peternakan.

“Untuk pesertanya ada dari Takmir Masjid se Kota Semarang, jadi perwakilan setiap kecamatan untuk mengikuti Bintek pada hari ini,” kata Shoti’ah, Selasa (20/5/2025).

Pihaknya berharap, melalui Bimtek dapat menjadi pemahaman tersendiri dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Selain itu, peserta Bimtek juga mendapat cara dasar mengidentifikasi kemungkinan penyakit dari hewan kurban tersebut.

“Harapannya nanti daging yang di diedarkan ke masyarakat, yang dikonsumsi oleh masyarakat, ini memang betul-betul daging yang sehat, aman, utuh dan halal,yang asuh,” pintanya.

Nantinya peserta Bimntek ini akan dibekali beberapa tugas, antaralain terkait pengawasan,pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban pada saat di tempat penjualan.

“Saya juga sampaikan, ada pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan hewan korban sebelum disembelih. Terus yang selanjutnya, juga ada pemeriksaan postmortem yaitu pemeriksaan setelah disembelih, harapannya daging yang diedarkan yang nanti akan dikonsumsi oleh masyarakat ini betul-betul asuh,” katanya

Sementara itu, pihaknya tidak menemukan hewan kurban yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diwilayah Kota Semarang.

“Kalau PMK di Kota Semarang sendiri, untuk 2 bulan terakhir ini, kita sudah tidak ada laporan aktif, dan kemarin memang untuk total kasus pada waktu itu ada 66 kasus. Yang jelas untuk bulan terakhir ini sudah tidak ada laporan tambahan kasus dan ini sudah sembuh,” imbuhnya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Wahid Nurmianto saat memberikan arahan dalam kegiatan Bimtek Dispertan Semarang. (dok Alan Henry)

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Wahid Nurmianto menyampaikan, pengawasan hewan kurban yang dikirim dari kuar Kota Semarang, agar dapat diawasi dan dimitigasi.

“Distribusinya dari luar kota masuk Kota Semarang ini harus ada tim pengawasan mitigasi, kemudian setelah dijual, di titik-titik yang ada di Kota Semarang itu, oleh penjual-penjual juga harus ada pengawasan dan mitigasi lagi,” katanya. ***