Lingkar.co – Gerakan Pemuda Nahdliyin (GPN) Kota Semarang menggelar doa bersama untuk kemenangan Paslon 02 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Yasin) di Pilgub Jateng 2024
Doa yang sama juga ditujukan agar Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) menang di Pilwalkot Semarang yang digelar bersamaan dengan Pilgub Jateng.
Doa bersama dilakukan pada Selasa (19/11/2024) di rumah salah satu relawan GPN, Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Sebelum itu, para relawan menikmati suguhan timnas Indonesia yang menang 2-0 atas arab Saudi.
“Acara kali ini kita kemas dengan nonton bareng atau nobar timnas Indonesia lawan Arab Saudi,” kata Ketua panitia kegiatan, Dimas Bagus Pamungkas.
Namun, kondisi cuaca yang tidak cerah menjadikan suasana menjadi berbeda. Beruntung panitia sudah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan tersebut sehingga hujan lebat tidak mengganggu jalannya kegiatan..
“Ini melanjutkan agenda kita kemarin, bedanya hari ini kondisinya hujan deras, tapi alhamdulilah tetap lancar sesuai rencana, semoga derasnya air hujan ini jadi isyarat bahwa Luthfi-Yasin banjir suara, menang di Pilgub Jateng,” ujarnya.
“Semoga Mas Yoyok dan Mas Joko juga ikut dapat berkah dari Gus Yasin, dapat suara yang lebih banyak dari Paslon 01, Yoyok-Joss menang Pilwalkot Semarang,” imbuhnya.
Sebagaimana sebelumnya, doa bersama menghadirkan tokoh agama setempat. Kali ini dipimpin oleh KH. Muhammad Badrun, bersama KH Syukri Ghozali, dan Kiai Nurhadi.
Dalam kesempatan itu, Kiai Syukri Ghazali mengingatkan agar para pemuda memegang teguh ajaran para ulama. Yakni; pemuda hari ini adalah pemimpin di mas mendatang.
“Pemuda harus punya visi dan misi yang jelas, punya prinsip yang teguh. Dalam politik ini jangan mudah tergiur oleh iming-iming dari tim sukses, tetap fokus pada pilihan Luthfi-Yasin dan Yoyok-Joss,” pesannya.
Sementara, Kiai Nurhadi mengingatkan bahwa pilihan politik bagi umat Islam adalah yang memiliki keberpihakan terhadap umat Islam. Ia menyebut Yoyok-Joss berkomitmen untuk mewujudkan Perda Pesantren, dan Luthfi-Yasin punya program Pesantren Obah.
“Program itu bukan berarti mengabaikan kepentingan umum, akan tetapi ada perhatian tambahan terhadap pendidikan pesantren, karena agama menjadi landasan hidup, semua yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat,” tuturnya.
Dengan pemahaman agama yang baik dan benar, kata dia, kehidupan masyarakat akan lebih baik karena pada dasarnya agama Islam mengatur agar umat manusia memiliki kesadaran untuk melakukan keseimbangan antara dunia dan akhirat. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps