Dorong Cetak Santri Pengusaha, Pemprov Jateng Beri Pelatihan Usaha Laundry

Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan pembukan pelatihan laundry bagi santri. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memacu pondok pesantren mencetak santri pengusaha. Salah satunya dengan memberikan pelatihan dan bantuan modal kepada santri.

“Kita melatih untuk menjadikan ponpes dan masyarakat (sekitar) menjadi mandiri untuk ketahanan ekonominya,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Ia mengungkapkan itu saat membuka pelatihan laundry bagi ponpes se-Jateng di Asrama Haji Donohudan, Rabu (22/02/2023). Kegiatan tersebut menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah.

“Ada banyak pelatihan, Juleha (juru sembelih halal), pelatihan konstruksi, (pelatihan mengolah) makanan, mengolah sampah,” sebutnya.

Menurutnya, santri memiliki potensi besar menjadi pengusaha. Selain belajar agama, santri bisa menekuni wirausaha sehingga, nantinya bisa memberi manfaat yang lebih bagi masyarakat.

Para peserta selain mendapat latihan teknis, juga memperoleh wawasan manajemen yang telah disesuaikan dengan pondok pesantren. Gus Yasin ingin, santri yang telah mendapat pelatihan, bisa menularkan ilmunya kepada santri dan ponpes lain serta masyarakat sekitar.

“Ini kesempatan baik. Tolong peserta setelah ikut pelatihan, jangan disimpan sendiri. Sampaikan ke badan usaha milik ponpes seluruhnya, nanti disampaikan lagi. Syukur-syukur bisa jadi instruktur di kawasan ponpes. Karena kami (pemerintah) tidak bisa mengambil (melatih) seluruh ponpes,” ujarnya.

Lebih jauh, wagub berpesan, apabila usaha yang ditekuni berhasil, santri wajib menyalurkan zakat, infaq, sedekah (ZIS) untuk orang lain.

Ia katakan, masyarakat bisa menyerahkan ZIS melalui Baznas atau lembaga zakat lainnya. Tujuannya, agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat lain yang membutuhkan.

“Harapan kami dari pemerintah, bagaimana menciptakan muzakki di ponpes sehingga dampaknya bukan hanya ke santri tapi bisa meluas ke masyarakat,” tuturnya.

Usai membuka pelatihan, Gus Yasin menyerahkan bantuan berupa perangkat laundry kepada peserta. Ikut mendampinginya saat penyerahan, wakil ketua III Baznas Jateng, Dr. KH. Rosihan serta Sekda Boyolali, Drs. Masruri.

Wakil Ketua III Baznas Jateng, KH. Rosihan, mengatakan, ada lebih dari 100 santri yang mengikuti pelatihan laundry.

“Pelatihan diberikan kepada lebih dari 100 orang santri di Jateng selama tiga hari,” katanya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat