Lingkar.co – Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) melarang kader partainya melakukan politik uang dan kampanye hitam. Kendati demikian, ia meminta agar kader partainya tetap all out dalam pemilu. ia meminta
Mantan wali kota Semarang ini berharap masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dan tidak terlena dengan adanya iming-iming uang yang diberikan tim dari salah satu pasangan calon ataupun caleg.
“Misalnya kalau dikasih Rp100 ribu, kalau dibagi lima tahun njenengan dapet berapa, jelas rugi karena mereka nggak akan ngopeni warga,” katanya.
Hendi mengatakan itu saat memberikan pengarahan ke gugus tugas kader PDI Perjuangan di Mangkang Wetan, Kota Semarang Minggu (3/12/2023).
Menurut Kepala LKPP RI itu, Black Campaign (kampanye hitam) dan Money Politics (politik uang) jelang pemilihan umum seperti sekarang menjadi kerap muncul, agar masyarakat mau memilih calon dari partai tertentu.
Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat cerdas dan tidak mau dipecah belah karena politik uang. Selain itu, Hendi juga berpesan kepada kader PDI Perjuangan untuk gaspol, karena pemilu kurang lebih akan dilaksanan dua bulan kedepan.
“Kita memotivasi kader ataupun gugus tugas di daerah, partai kita terkenal dengan gotong royong dan tegak lurusnya. Apa yang harus dilakukan ya tentu gaspol,” ujar Hendi.
Menurutnya, cara gotong royong ini telah dilakukan PDIP saat pemilu. Misalnya mendukung caleg dari kota, provinsi, pusat, bahkan calon presiden dan wakil presiden.
“Pengalaman lalu, kalau calon dari kota, provinsi, pusat, ataupun presiden dari PDI-Perjuangan yang jadi pembangunan bakal lebih cepat,” tambahnya.
Sementara untuk anggota legislatif di DPRD Kota Semarang, Hendi menargetkan bisa menambah perolehan kursi.
“Kemarin kan 19 kursi, ini kita targetkan tambah lagi. Untuk itu kita motivasi caleg untuk terus bergerak,” pungkasnya.
Senada, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Kadar Lusman, menjelaskan masyarakat tidak boleh terprovokasi adanya politik uang. Sebab, menurutnya, bisa merusak kerukunan antar masyarakat.
“Selain melanggar aturan, ini juga merusak kerukunan masyarakat. Jangan gampang terprovokasi, pilih yang benar-benar memikirkan warga,” tegasnya.
Pilus sapaan akrabnya, menejelaskan jika dalam dua bulan ini pihaknya akan lebih kencang turun untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, dan PDI-Perjuangan, meskipun persiapan yang dilakukan partainya telah dilakukan jauh-jauh hari.
“Harus lebih kerja keras, kita gaspol dan berlari lebih kencang,” katanya.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang ini, menjelaskan jika PDI-Perjuangan telah menyiapkan dua saksi di 4.644 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Ibu Kota Jateng.
“Kita siapkan dua saksi untuk Pilpres dan Pileg, saksi ini dari gugus tugas, sudah kita siapkan disetiap TPS,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ani Friska
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps