Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang mendorong kreativitas pelajar dengan menggelar Smart Health Challengges bagi Palang Merah Remaja (PMR). Kegiatan diikuti sekitar 280 siswa dari 27 kelompok. Mereka merupakan perwakilan dari PMR Mula (SD/MI), PMR Madya (SMP/MTs) dan PMR Wira (SMA/SMK/MA) yang ada di kota Semarang.
Pantauan di lokasi, para peserta menampilkan ide dan kreativitas dalam even yang berlangsung di Aula Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, Kamis (21/8/2025). Ada yang berkostum unik, berkostum ala dokter dan perawat, dan ada juga yang berseragam sekolah.
Mereka dengan penuh semangat tampil sebagaimana aturan perlombaan yang telah ditetapkan pada saat technical meeting. Ada yang mendemonstrasikan pola hidup sehat dalam bentuk tarian, dan teaterikal monolog.
Sekretaris PMI Kota Semarang, Ratnaning Dyah Hasna Zahari mengatakan seiring meningkatnya tantangan kesehatan fisik dan mental di era modern, penting bagi remaja untuk memahami dan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Atas dasar itulah, kata dia, PMI Kota Semarang mengangkat tema “Humanity for Healthier Lifestyle” sebagai semangat besar pada tahun 2025, yang mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadi pelopor dalam membudayakan hidup sehat secara menyeluruh.
Sebagai wujud nyata dari semangat tersebut, Duta Kemanusiaan PMI Kota Semarang Tahun 2025 menghadirkan sebuah program lomba edukatif berjudul Smart Health Challenges, yang ditujukan bagi anggota Palang Merah Remaja (PMR) pada tiga jenjang, yaitu Mula, Madya, dan Wira.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas dan kompetisi, tetapi juga media pembelajaran dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan melalui gaya hidup sehat,” kata Ratna disela kegiatan.
Sebagai salah satu dewan juri kegiatan tersebut, ia berharap para peserta dapat menyampaikan edukasi seputar “Humanity for Healthier Lifestyle” secara kreatif, bebas, dan menyenangkan dalam bentuk pertunjukan atau kampanye edukatif.
“Perlu digarisbawahi, lomba ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kreativitas, namun menjadi sarana pembentukan karakter remaja yang sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya,” tandasnya.
Ia melanjutkan, sebagaimana tema lomba ini, kegiatan ini bertujuan menjadikan PMR sebagai role model gaya hidup sehat yang selaras dengan semangat Humanity for Healthier Lifestyle di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Melalui Smart Health Challenges, diharapkan lahir generasi relawan muda PMI yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga aktif, peduli, dan berkomitmen dalam membangun masyarakat sehat, harmonis dan berdaya,” sambungnya.
Kemudian, lanjutnya, menjadi ruang berinovasi dan berkreasi bagi remaja dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan pentingnya hidup sehat melalui aksi edukatif yang nyata dan berdampak.
Dengan demikian, pelajar yang aktif di PMR bisa mengembangkan karakter dan meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari kontribusi mereka terhadap kemanusiaan.
Inisiatif Duta Kemanusiaan
Koordinator lapangan Danang Baskoro Adi mengatakan kegiatan Smart Health Challenges Humanity for Healthier Lifestyle ini diinisiasi oleh para duta kemanusiaan tahun 2024.
Ia menjelaskan di kegiatan ini mengajak siswa SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/MA untuk mengkampanyekan gaya hidup lebih sehat.
Setiap tim wajib membuat edukasi kreatif tentang “Humanity for Healthier Lifestyle” dengan format yang bebas dan inovatif,
misalnya, drama, aksi teatrikal, kampanye mini, senam edukatif, simulasi, atau pertunjukan langsung lainnya.
“Materi edukasi wajib memuat poin-poin penting gaya hidup sehat. Harapannya ke depannya pesan-pesan terkait Humanity for Healthier Lifestyle dapat lebih tersampaikan ke masyarakat mulai dari tingkatan SD, SMP, dan SMA,” imbuhnya.
Total peserta ada 280 siswa terdiri dari mula, madya, dan wira terdiri dari 27 kelompok. (*)