REMBANG, Lingkar.co – Bupati Rembang Abdul Hafidz mendorong agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian mengawal pemasaran hasil pertanian petani. Terutama bagi petani yang mendapat program bantuan benih varietas baru.
Bupati Abdul Hafidz mengatakan, mengingat benih yang ditanam ini benih varietas baru, harapannya kepada Pemerintah Pusat ada bantuan pengawalan pemasaran kepada Kelompok tani. Selain itu, dirinya meminta agar ada asuransi bagi petani untuk menghindari kerugian ketika terjadi kegagalan tanam.
“Kemudian, apabila ada program pemberian benih padi harus tepat waktu, jangan sampai petani sudah selesai ditanam, bantuannya baru diberikan,” katanya saat panen perdana benih padi hibrida varietas Hipa21 di Desa Jinanten, Sale kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto menjelaskan, pembenihan padi hibrida seluas 5 hektar di Desa Sale dan Jinanten, Kecamatan Sale. Dengan fasilitasi sarana prasarana produksi dari Kementan Rp. 8,1 juta per hektar.
“Saat ini sudah panen. Dengan hasil ubinan rata-rata 3,1 ton per hektar. Sehingga pendapatan rata-rata petani Rp. 58,7 juta per hektar,” jelasnya.
Selain benih padi, ada juga pembenihan jagung hibrida seluas 154 hektar dibagikan ke Kecamatan Sale seluas 95 hektar, Kecamatan Pamotan 15 hektar, Kecamatan Sedan seluas 18 hektar dan Kecamatan Pancur 28 hektar.
“Fasilitasi sarana prasarana produksi dari Kementan Rp. 5,3 juta per hektar. Sampai saat ini sudah panen 141 hektar. Dengan jumlah produktifitas rata-rata 4 ton per hektar. Dengan pendapatan rata-rata petani Rp. 23 juta per hektar,” jelasnya.(mg1/lut/pal)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps