DPRD Pati Sarankan Lahan Non Produktif untuk Pabrik Sepatu Trangkil

Pabrik sepatu Pati
Ketua DPRD Pati Ali Badrudin (Falaasifah/Lingkar.co)

PATI, Lingkar.co – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Ali Badrudin menyarankan investor menggunakan lahan non produktif untuk pembangunan pabrik. Hal ini sebagai jawaban atas penolakan warga terhadap pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Trangkil.

“Pada prinsipnya DPRD Pati dalam hal ini tidak anti investor. Ya, kita senang dengan adanya investor. Masih banyak lahan-lahan tidak produktif di Kabupaten Pati yang tersedia untuk kegiatan industri,” jelasnya.

Sebelumnya terjadi audiensi antara Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dan Aliansi Petani Kecamatan Trangkil dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pati di Gedung DPRD Pati, Kamis (17/2) lalu.

Tolak Pabrik di Lahan Produktif, Warga Trangkil Sambat DPRD Pati

Ali Badrudin mengatakan, kurang lebih terdapat 5.000 hektar lahan tidak produktif di Kabupaten Pati, yang mana bisa untuk hal produktif, misalnya pembangunan pabrik. 

“Bisa gunakan lahan tidak produktif untuk bangun pabrik, agar peningkatan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran ini benar-benar merata,” ungkapnya.

Menurutnya, jika lahan yang masih produktif dan masih masyarakat gunakan untuk kegiatan pertanian, kemudian jadi bangunan pabrik, maka di samping bisa mengurangi pengangguran, juga bisa menambah pengangguran. 

Pabrik Kacang Dua Kelinci Kebakaran Hebat, Satu Karyawan Pingsan

“Mengurangi pengangguran karena adanya pabrik, sekaligus menambah pengangguran karena lahannya berkurang,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, lahan yang tidak produktif bisa untuk lahan industri. Sehingga tenaga kerja yang sekarang tidak terpakai bisa terpakai, dan pengangguran bisa berkurang dengan adanya pabrik tersebut. 

Hal itu, ia ungkapkan ketika menjawab aduan

Dalam audiensi itu, warga mengemukakan keberatannya terhadap rencana pendirian pabrik sepatu di lahan produktif, karena itu mengancam kelestarian lingkungan dan keberlangsungan lahan pertanian bagi generasi penerus bangsa. (Lingkar Network | Falaasifah – Lingkar.co)