Lingkar.co – DPRD Kota Semarang mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan Ibu Kota Jawa Tengah. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 terkait percepatan pembentukan koperasi di tingkat kelurahan.
Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, Ali Umar Dhani menyampaikan, rapat koordinasi telah dilaksanakan antara DPRD, camat, lurah, dan OPD terkait untuk mengevaluasi.
“Kemarin DPRD, lurah, camat, dan OPD terkait dikumpulkan untuk rapat bersama di Gedung Moch Ihsan lantai 8. Dari 177 kelurahan, baru 1,1% yang terbentuk koperasi Merah Putih,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).
Pihaknya menilai, capaian ini masih sangat rendah, sehingga langkah percepatan segera diambil. Menurut Ali, seluruh kelurahan telah diminta untuk menuntaskan pembentukan koperasi, termasuk hingga ke tahap akta notaris.
“Targetnya, minimal 2 Juni sudah rampung. Syukur kalau bisa, 12 Juni sudah 100% koperasi kelurahan Merah Putih terbentuk di Kota Semarang,” tegasnya.
Lanjutnya, dengan ada percepatan tersebut, diharapkan mampu mendongkrak pemberdayaan masyarakat dan menguatkan perekonomian masyarakat Kota Semarang.
“Upaya ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan sesuai arahan pemerintah pusat,” katanya.
Koperasi Merah Putih sendiri dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi berbasis komunitas lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, dengan percepatan ini, Kota Semarang ditargetkan menjadi salah satu kota pertama yang menuntaskan pembentukan koperasi kelurahan secara menyeluruh di Indonesia.
“Dengan adanya percepatan ini, Kota Semarang diharapkan menjadi salah satu kota yang pertama dalam penuntusan pembentukan Koperasi Merah Putih,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti memastikan, skema pembiayaan koperasi Merah Putih di Kota Semarang akan memperoleh dukungan dari Bank Jateng.
“Bank Jateng ini hadir secara khusus. Ini waktunya Bank Jateng berbakti kepada masyarakat Kota Semarang,” tambahnya.
Di akhir arahannya, Agustina menegaskan bahwa pembentukan koperasi bukan sekadar formalitas, tetapi harus disertai komitmen untuk menggerakkannya secara nyata.
“Jadi jangan cuma bentuk ya, tetapi juga komitmen untuk memajukan koperasi. Saya kira ini adalah hari yang menandai kita bergegas menahan kapitalisme yang sedang merajalela di dalam sendi-sendi perekonomian kita,” pungkasnya.***