SEMARANG, LINGKAR.CO – Pemerintah Kota Semarang masih melakukan distribusi makanan dari dapur umum terpusat di Balaikota Semarang. Menurut rencana, distribusi terus berlangsung hingga situasi warga terdampak banjir benar-benar kembali pulih.
Plt Walikota Semarang, Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan hal itu saat membantu memasak di dapur umum usai pantauan banjir bersama Menteri PUPR, Selasa (3/1/2023).
“Dapur umum tetap bukak terus sampai warga benar-benar sudah klir tidak terdampak banjir lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan informasi dari BMKG tentang prakiraan cuaca ekstrem ini masih berelangsung sampai tanggal 10 Januari 2023 nanti, “Maka ya sudah kami akan terus buka sampai benar-benar klir,” Mbak Ita, sapaannya.
Mbak Ita menyampaikan distribusi bantuan dan makanan dari dapur umum masih berlangsung untuk wilayah-wilayah seperti Pedurungan, Genuk, Gayamsari, dan Semarang Timur.
“Tapi kemarin yang Semarang Timur, khususnya kelurahan Kemijen ini sudah kering. Jadi tinggal hanya Tambakrejo dan Sawah Besar,” bebernya.
“Lalu di Pedurungan ini yang masih banjir di Muktiharjo Kidul. Itupun juga tinggal beberapa RW dan sekarang ini yang masih agak tinggi genangannya di kecamatan Genuk, khususnya di kelurahan Trimulyo dan Genuksari. Nah ini yang kita bantu dengan dapur umum,” sambungnya.

Dirikan 42 Dapur Umum
Lebih jauh Ita menyebut, keseluruhan dapur umum ada 42 titik. Namun dapur umum yang besar ada di Balaikota, Tlogosari Kulon, Semarang Utara yang dibantu Kemensos. Kemudian di Genuk dan di Gayamsari serta di Tambakrejo.
“Memang dapur umum di sana sudah banyak, di beberapa titik sudah ada juga ada posko dari kodim dan Polda bersama Polrestabes di tambvakrejo dan Genuksari. Nah Pemkot Semarang membuat dapur umum dan sekaligus posko yang menerima sumbangan dari masyarakat dan institusi-institusi,” ujarnya.
Dapur umum ini sendiri dibantu oleh PMI dan Tagana, sementara petugas jaganya terdiri dari PNS dan Non-ASN Pemkot yang mendapat jadwal piket. Jadi peran posko di Pemkot adalah memberi tambahan atas kekurangan bantuan di beberapa posko di kecamatan tersebut. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat