Lingkar.co – Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo, memberikan apresiasi atas capaian program Semarang Bersih yang dinilai tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga menumbuhkan geliat ekonomi hijau di tengah masyarakat. Program tersebut merupakan salah satu bagian dari 100 Hari Kerja Wali Kota, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin yang diumumkan pada akhir Mei 2025 lalu.
Dalam pernyataannya, Politisi PKS ini menyoroti data yang disampaikan Pemkot Semarang terkait perputaran ekonomi dari aktivitas pilah dan olah sampah yang telah mencapai lebih dari Rp 570 juta. Selain itu, ia mencatat adanya keterlibatan lebih dari 35.000 sumber daya manusia dalam berbagai kegiatan pengelolaan sampah, termasuk dalam pengoperasian bank sampah dan inovasi daur ulang.
“Kami mengapresiasi program Semarang Bersih sebagai langkah konkret dalam membangun ekonomi hijau. Ini merupakan contoh nyata bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi sumber pemberdayaan ekonomi, bukan sekadar urusan kebersihan lingkungan,” ujar Joko Widodo saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, capaian ini perlu dijadikan titik awal untuk memperluas skema ekonomi sirkular di Kota Semarang. Ia mendorong Pemerintah Kota untuk menjadikan pengolahan sampah sebagai sektor yang strategis dalam pengembangan UMKM berbasis lingkungan.
“Ke depan, kami ingin melihat lebih banyak pelaku UMKM yang bisa dilibatkan dan diberdayakan. Misalnya, pelatihan produksi dari hasil daur ulang, pemasaran produk olahan sampah, hingga kemitraan antara bank sampah dan koperasi lokal,” tambahnya.
Sebagai Komisi yang membidangi perekonomian, Joko Widodo juga menekankan pentingnya evaluasi berkala atas efektivitas program, baik dari sisi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami akan mendorong agenda evaluasi program secara berkala agar potensi ekonomi dari pengelolaan sampah ini tidak hanya besar di angka, tapi benar-benar berdampak pada kehidupan masyarakat bawah,” pungkasnya.
Program Semarang Bersih sendiri mencakup langkah-langkah di tingkat hulu hingga hilir, mulai dari edukasi rumah tangga, penguatan bank sampah, hingga inovasi pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti bahan bakar dan paving block. ***