Lingkar.co – Perebutan tiket semifinal HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (11/7/2025) berlangsung alot dengan tensi tinggi. Hasilnya, empat tim terbaik berhasil menorehkan kemenangan. Mereka adalah All Stars Papua, All Stars Tangerang, All Stars Sumut, dan All Stars Bandung.
Dari empat nomor pertandingan, yang cukup menarik perhatian ketika laga All Stars Papua berhadapan dengan All Stars Yogyakarta. Aksi jual beli serangan terjadi sejak menit awal hingga peluit panjang dibunyikan.
Kedua tim tampak ngotot mencetak gol untuk meraih kemenangan dan melanjutkan langkah menuju semifinal.Kemenangan pun berhasil diraih tim All Stars Papua dengan skor akhir 4-1.
“Pada hasil pertandingan hari ini ingin berucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan, kami berserah dan percaya talenta yang telah diberikan pada kami. Tadi pertandingannya cukup alot sehingga saya terus menyemangati agar teman-teman tidak mudah menyerah, untuk terus melakukan pressing dan tidak memberikan ruang bermain,” kata kapten All Stars Papua, Putry dalam konferensi pers usai pertandingan.
Dalam kesempatan yang sama, Assistant Coach All Stars Papua, Touskha Oktafia Stevelien Iba mengapresiasi penampilan prima skuadnya dalam merebut tiket menuju semifinal HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars.
“Kami bersyukur kepada Tuhan materi pemain All Stars Papua bagus dan merata. Meski begitu kami mengakui masih ada beberapa lini yang perlu perbaikan. Jadi untuk mempersiapkan pertandingan semifinal nanti akan kami evaluasi. Tidak ada kunci lain, selain terus menyalakan semangat juang di turnamen ini,” jelasnya
Sementara itu, Head Coach All Stars Yogyakarta, Ixsan Fajar Pranoto menilai bahwa tim asuhannya sudah menerapkan pola permainan all out attack. Sayang, kondisi fisik para pemain harus lebih ditempa agar bisa lebih tangguh.
“Selamat kepada All Stars Papua, terima kasih atas permainan hari ini. Kami juga sudah memaksimalkan bermain terbuka. Tapi memang harus diakui All Stars Papua punya keunggulan dari segi fisik, sehingga di lima menit terakhir saat kondisi fisik tim menurun, konsentrasi menurun kecolongan tiga gol,” katanya.
Meski gagal melenggang ke semifinal, kapten All Stars Yogyakarta, Ratu Aisha tak henti memberikan semangat kepada rekan setim untuk tetap menegakkan kepala.
“Sewaktu lawan mencetak gol pertama, teman-teman berusaha bangkit dan akhirnya ada kesempatan. Kami sudah bermain maksimal mengerahkan seluruh kemampuan, tapi harus diakui All Stars Papua bermain dengan keren. Kami akan tetap semangat mengasah kemampuan,” ungkapnya.
Sementara itu, di pertandingan lainnya, All Stars Sumut sukses mengamankan posisi semifinal usai menjalani laga sengit melawan All Stars Malang dengan skor akhir 4-1. Kemudian, All Stars Bandung juga berhasil mengamankan tiket semifinal usai berhadapan dengan tim tuan rumah dan gemuruh sorak sorai pendukung All Stars Kudus.
Meski bermain di kandang lawan, tak membuat All Stars Bandung gentar. Justru hal itu menjadikan mental dan semangat juang mereka berkobar. Terbukti hingga pertandingan 2 x 30 menit bergulir, mereka sukses menuai kemenangan dengan skor 5-1.
Bergeser ke duel sengit All Stars Tangerang kontra All Stars Jakarta yang berlangsung pada Jumat (11/7). All Stars Tangerang unggul 1-0 atas All Stars Jakarta berkat permainan tiki-taka antara midfielder Siti Nurul Hafizah dan Febri Arum di menit ke-21.
Lebih lanjut, babak perempat final ada Jumat (11/7) ini juga turut disaksikan langsung Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Veronica Tan. Usai pertandingan, ia mengapresiasi ratusan putri dari 16 regional yang telah berpeluh keringat sepanjang bergulirnya HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 dan U16 2025 All Stars bergulir.
Ia menilai kolaborasi PSSI bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation dan HYDROPLUS dalam menggelar kejuaraan menjadi angin segar kembalinya kejayaan sepak bola putri Tanah Air, juga kesetaraan gender dalam sepak bola.
“Kejuaraan ini memberi kesempatan dan wadah yang sama kepada perempuan untuk bermain sepak bola, yang selama ini identik dimainkan oleh laki-laki. Melihat para atlet yang bertanding mereka memiliki semangat juang tinggi. Kami dari Kementerian PPPA selalu mendukung agar kejuaraan sepak bola di Indonesia ada jenjang profesi, yang nantinya mewakili Indonesia di kancah lebih tinggi,” ungkapnya. (*)