Perlu Mengevakuasi Ban Truk Molen Terleih Dahulu
Menurut Mbah Po, relawan Karanganyar Emergency, pada Selasa (20/1) pagi, kendaraan towing sudah berada di lokasi.
Demikian juga dengan mobil derek yang sudah siap proses evakuasi. Semuanya ada 1 mobil crane, 2 mobil towing serta 2 mobil derek.
Evakuasi dimulai ketika tabung molen diambil oleh truk towing. Dari situ kemudian crane bekerja mengankat truk molen secara serong agar tidak mengenai kabel listrik.
Baca juga:
Tiket Bus Naik hingga 50 Persen, PO Bus Tetap Merugi
Setelah kedua truk molen berhasil lepas dari lokasi lumpur, kemudian di ambil mobil derek. Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada pukul 17.00 WIB,
Mengingat diatas dua truk molen itu ada kabel listrik tegangan tinggi. Sehingga saat menarik truk, tidak bisa langsung ke arah atas namun menyerong menuju bahu jalan baru diangkat towing.
“Selain itu lokasi evakuasinya sempit karena kekanan sedikit sudah rumah warga,” kata Mbah Po.
Baca juga:
THR Lebaran, Pemkab Kudus Berikan Surat Edaran Kepada 150 Perusahaan
Proses evakuasi berlangsung sekitar lima jam hingga pukul 22.00 WIB.
Untuk memperlancar evakuasi, pihak berwajib melakukan pengalihan arus lalu lintas baik dari arah timur maupun barat lokasi. Sementara relawan Karanganyar Emergency menyediakan penerangan.
Proses evakuasi menjadi tontonan banyak warga masyarakat. Mbah Po menyebutnya dengan “wisata bencana”.
“Jam 10 malam itu relawan masih bersih-bersih, menyapu lokasi dari pecahan kaca dan lumpur. Sekarang sudah bersih,” kata Mbah Po.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua truk molen itu terlibat kecelakaan saat perjalanan dari Karangpandan menuju lokasi proyek di kawasan Kemuning, Ngargoyoso, Senin (19/4) pukul 10.00 WIB lalu.
Akibat kejadian itu, kebun milik warga setempat rusak. Selain kebun, pipa air bersih yang mengalir ke rumah warga juga rusak. (jok/luh)