KUDUS, Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menggelar Pagelaran Busana Kudusan di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (21/12).
Pagelaran ini di adakan secara meriah dalam rangka memperkenalkan budaya pakaian adat kudusan kepada masyarakat luas.
Kegiatan ini sendiri bertema pagelaran busana kudusan empat negeri. Peragaan busana di gelar dengan mengusung konsep fashion on the street.
Ada empat busana Kudusan yang di tampilkam dalam peragaan busana ini.
Di antaranya yaitu busana penganten toto kaji, busana kudusan gaya saudagar muslim dan saudagar peranakan, busana kudusan jas koko iket kudusan, dan busana kudusan caping kalo pedagang dan caping kalo berkerudung.
Baca Juga :
Boyolali Gelar Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di 42 Titik
Keempat busana Kudusan tersebut di adopsi dari empat budaya yang berbeda yakni, Jawa, Arab, China, dan Kolonial Belanda.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kudus HM Hartopo di dampingi Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo, unsur Forkopimda, Asisten Sekda, Kepala OPD, dan tamu undangan lainya.
Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, keunikan dalam busana kudusan ini belum di eksplore secara utuh ke masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya ingin mengenalkan busana Kudusan ini kepada masyarakat luas khususnya warga setempat supaya mengenal budaya lokalnya sendiri.
“Dalam acara malam ini kita sama-sama mengeksplore dan menyaksikan beberapa ke-khas-an busana kita.
Saya harap dari pagelaran ini masyarakat mengetahui ternyata Kudus ini mempunyai kekayaan budaya yang begitu agung nilainya,” ungkapnya.
Ucapan Terima Kasih Bupati Kudus HM Hartopo
Bupati Kudus juga mengucapkan terimakasih pada seluruh komponen dan panitia acara malam ini, sehingga acara ini bisa terselenggara secara meriah.
“Tanpa peran bapak ibu sekalian, kami mungkin tidak bisa menyelenggarakan acara ini dengan maksimal. Sekali lagi saya selaku Bupati Kudus mengucapkan terimakasih,” ucapnya.
Selain itu, Bupati Kudus meminta agar busana Kudusan yang ditampilkan dalam pagelaran ini dapat dipatenkan sebagai identitas budaya yang memiliki ke-khas-an tersendiri.
“Hal ini supaya Kudus mempunyai budaya yang khas sehingga semua orang tau kebudayaan yang identik dengan Kudus,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hartopo juga memerintahkan adanya sarasehan tentang budaya Kudusan.
Sehingga, lanjutnya, dialog sarasehan itu bisa menjadi dasar pertimbangan dalam memutuskan kebijakan Kudus ke depan.
“Kami juga telah mengundang beberapa stakeholder yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan Kabupaten Kudus. Semoga pagelaran busana ini dapat memperkaya referensi kita semua untuk mengembangkan Kudus,” pungkasnya.
Penulis : Lingkar News Network