Gelombang Tinggi Akibat Angin Kencang, Dua Kapal Tongkang Kandas di Perairan Semarang

Dua KapalTongkang Kandas di Perairan Semarang/Lingkar.co
Dua KapalTongkang Kandas di Perairan Semarang/Lingkar.co

Lingkar.co – Dua kapal tongkang kandas di Pantai Cipta, Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang akibat cuaca buruk yang terjadi sepekan ini.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas Semarang, Mochamad Abduh mengatakan, kandasnya 2 kapal tongkang tersebut akibat dari angin kencang melebihi bats normal yang menyebabkan gelombang tinggi.

“Cuaca buruk berupa angin kencang melebihi batas normal dan gelombang tinggi,” katanya.

Kapal Tongkang Sukowati 20 yang bermuatan batu bara tersebut kandas di sebelah barat dermaga Opsico pada Minggu (19/1/2025).

Sedangkan Kapal Tongkang Bina Samudera 38 pengangkut kayu log kandas di sekitar pemecah ombak di kawasan Tanjung Emas Jumat (31/1/2025).

Tak hanya itu, Kapal Crane Barge Kingkong juga ikut kandas di lokasi yang sama pada hari ini.

Png-20230831-120408-0000

Meskipun beberapa kapal tongkang tersebut kandas, alur perjalanan di Pelabuhan Tanjung Emas tidak terganggu.

Ia juga mengatakan tidak ada korban jiwaakibat kejadian tersebut.

Pihak KSOP sudah berkoordinasi dengan Pelindo untuk melakukan evakuasi terhadap kapal tongkang yang kandas tersebut.

KSOP juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan disampaikan kepada perusahaan-perusahaan nelayan.

Abduh juga menyampaikan bahwa cuaca buruk ini akan berlangsung hingga Februari 2025.

“Cuaca buruk angin barat ini diperkirakan akan berlangsung sampai Februari 2025,” katanya.

Direktur Polairud Polda Jateng, Kombes Hariadi mengakatan, kapal tongkang tersbeut sedang dalam proses evakuasi namun belum berhasil lantaran cuaca yang tidak mendukung.

“Gagal akibat cuaca makin buruk, bahkan mengakibatkan tali penarik putus,” katanya.

Ia mengatakan, penyebab kandasnya kapal tongkang tersebut karena benturan dengan batu pemecah ombak yang menyebabkan kebocoran.

“Terutama karena tongkang dalam kondisi miring dan diduga bocor akibat benturan dengan batu-batu pemecah gelombang di Pantai Cipta,” imbuhnya.

Prioritas saat ini adalah memastikan tidak ada ancaman keselamatan bagi awak kapal serta mencegah dampak lingkungan akibat kebocoran tongkang maupun kayu log yang jatuh ke laut.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, data BMKG menunjukan gelombang di perairan Utara Jawa Tengah mencapai 1,2 hingga 2,5 meter sednagkan di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 3 meter.

“Gelombang saat ini bisa mencapai lebih dari 2,5 meter. Kondisi ini terjadi di laut utara dan selatan dan sangat beresiko untuk aktivitas pelayaran,” katannya.

Penulis : Kharen Puja Risma

Penulis: Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps