JEPARA, Lingkar.co – Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara mulai mengalami penurunan.
Pasalnya, bulan Januari merupakan musim gelombang tinggi yang bisa mengakibatkan kapal penyeberangan berhenti beroperasi.
Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Suroto, Kamis (14/1) mengungkapkan, setiap memasuki bulan Desember, Januari dan Februari memang musim gelombang tinggi di laut.
“Gelombang di laut Jepara memang mulai terlihat meningkat karena saat ini bisa lebih dari satu meter. Sehingga wisatawan yang berkunjung mulai berkurang,” ungkapnya.
Ia turut mengatakan, tahun sebelumnya sempat terjadi gelombang tinggi yang mengakibatkan kapal penyeberangan tidak bisa beroperasi.
Dampaknya, banyak wisatawan di Karimunjawa tidak bisa pulang, hingga ada yang kehabisan uang.
“Mayoritas penumpang kapal menuju Karimunjawa merupakan warga lokal. Jumlah penumpang kapal juga menurun berkisar 60-an orang saja, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 100 lebih penumpang sekali berangkat,” ujarnya.
Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Jepara Arif Setyobudi membenarkan bahwa gelombang laut mulai meningkat. Saat ini gelombang berkisar 1,2 meter hingga 2,5 meter. Sedangkan kecepatan anginnya mencapai 20 knots.
Meski demikian, ketinggian gelombang laut tersebut masih aman untuk kapal penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa.
“Kemarin Rabu (14/1) ada kapal penyeberangan yang baru saja bersandar di Pelabuhan Jepara, yakni KMP Siginjai dari Karimunjawa. Sedangkan hari ini (15/1) merupakan jadwal keberangkatan KMP Siginjai pukul 07.00 dan Express pukul 09.00,” ujarnya. (ara/dha/aji)
Baca Juga:
Perpanjangan PPKM, Pemkot Semarang Buka Seluruh Ruas Jalan