Gerakan ‘Nyaur Utang Bumi’ Menginspirasi Warga Rembang Jaga Kelestarian Alam

Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam STAI Al-Hidayat Lasem (HIMALAYA) turut meramaikan Gerakan Nyaur Utang Bumi, Minggu (1/6/2025). Foto: Fikri/Lingkar.co

Lingkar.co – Dusun Siwalan Sukun, Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, menjadi saksi semangat kolaborasi warga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pada Minggu (1/6/2025), puluhan warga, pelajar, dan mahasiswa pecinta alam berkumpul untuk mengikuti kegiatan penanaman pohon Multi-Purpose Tree Species (MPTS) dalam gerakan yang dikenal dengan nama “Nyaur Utang Bumi”. Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di lahan Song Hill.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Muhammad Abadi, pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Nur (RN) ASA Desa Dadapan, yang menggandeng komunitas Rembang Bergerak sebagai mitra pelaksana. Gerakan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan, khususnya dalam upaya merawat dan menjaga alam di wilayah Kabupaten Rembang.

Muhammad Abadi, yang juga pemilik lahan tempat penanaman berlangsung, menjelaskan motivasinya. “Lahan yang kami gunakan sebelumnya didominasi pohon jati yang justru merusak resapan air. Oleh karena itu, saya menggandeng Rembang Bergerak untuk mengubah lahan yang kurang produktif ini menjadi area yang lebih bermanfaat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abadi menambahkan, “Ke depannya, area Song Hill akan dikembangkan menjadi bumi perkemahan. Selain berfungsi sebagai kawasan konservasi, tempat ini juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi dan rekreasi.”

Achmad Rif’an, pelopor lingkungan dari komunitas Rembang Bergerak yang memandu kegiatan, menegaskan pentingnya menanam sebagai investasi masa depan saat memberikan sambutan pembukaan.

“Dengan menanam, kita pasti akan memanen. Baik itu hasil buahnya, oksigennya, maupun keberkahan dari alam yang kita rawat,” ujarnya penuh semangat.

Antusiasme peserta sangat terasa dengan kehadiran sekitar 50 orang dari berbagai kalangan, mulai pelajar, mahasiswa pecinta alam, hingga masyarakat sekitar Desa Dadapan. Mereka bergotong royong menanam lebih dari 100 bibit pohon dari berbagai jenis, menegaskan komitmen besar terhadap penghijauan. Keberagaman peserta ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama tanpa memandang latar belakang.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Taufik, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Kami sangat mengapresiasi semangat dan inisiatif Pondok Pesantren RN ASA, Rembang Bergerak, serta seluruh peserta yang hadir. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk merawat alam dan menjaga sumber daya di sekitar kita,” ujar Taufik.

Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli lingkungan.

Setelah menanam bibit pohon, seluruh peserta berkumpul menikmati makan siang bersama. Momen kebersamaan ini menjadi penutup yang hangat sekaligus mempererat tali silaturahmi antar peserta yang memiliki visi sama: menjaga kelestarian bumi.

Gerakan “Nyaur Utang Bumi” diharapkan menjadi awal dari berbagai program lingkungan lainnya di Rembang, demi terwujudnya Kabupaten Rembang yang lestari dan berkelanjutan.

Penulis: Fikri
Editor: Miftah