Gojek Dukung Jasirah Race, Dorong Pariwisata Sejarah dan UMKM Digital di Jawa Tengah

Pelepasan peserta Jasirah Race oleh Gubernur Jateng, Ahmad Lutfi, Komisaris KAI Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, dan Kepala Perwakilan BI Prov Jateng Rahmad Dwisaputra. (dok Pemprov Jateng)
Pelepasan peserta Jasirah Race oleh Gubernur Jateng, Ahmad Lutfi, Komisaris KAI Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, dan Kepala Perwakilan BI Prov Jateng Rahmad Dwisaputra. (dok Pemprov Jateng)

Lingkar.co – Gojek menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata daerah dan pelestarian warisan sejarah melalui partisipasi aktif dalam pengembangan platform Jasirah (Jejak Wisata Sejarah). Program ini digagas oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Keris Jateng, serta para sejarawan dari Universitas Diponegoro.

Strategic Regional Head Gojek Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Farid Isnawan, menyampaikan bahwa Gojek memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas peserta dan wisatawan selama berlangsungnya Jasirah Race, yang merupakan bagian dari inisiatif digital pariwisata sejarah tersebut.

“Kami sangat antusias bisa turut mendukung inisiatif Jasirah Race. Bagi Gojek, ini bukan hanya soal mendukung mobilitas, tetapi juga tentang bagaimana teknologi kami dapat menjadi enabler untuk mendorong pariwisata sejarah yang lebih inklusif, menggerakkan UMKM lokal, dan memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua,” ungkap Farid pada Jumat (25/7/2025).

Gojek menyediakan akses transportasi yang mudah melalui layanan GoCar Instant di berbagai titik strategis seperti stasiun dan bandara, serta GoCar di lokasi-lokasi wisata dan sentra kuliner UMKM yang tersebar di kota-kota persinggahan Jasirah Race.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan pariwisata sejarah secara berkelanjutan. Menurutnya, digitalisasi transaksi pembayaran dan pengembangan UMKM juga menjadi bagian penting dari strategi tersebut.

“Kami ingin menciptakan ekosistem wisata tematik sejarah yang terintegrasi, modern, namun tetap berbasis nilai-nilai kearifan lokal,” ungkap Rahmat.

Dalam kolaborasi ini, Gojek juga mendorong adopsi pembayaran digital di kalangan pelaku UMKM melalui pemanfaatan QRIS. Dengan dukungan terhadap konektivitas, aksesibilitas, dan promosi digital, Gojek turut memperluas dampak positif Jasirah terhadap ekonomi lokal.

Kehadiran platform Jasirah diharapkan mampu menjawab kebutuhan wisatawan modern yang mengandalkan teknologi untuk kenyamanan selama perjalanan. Inisiatif ini juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan daya saing pariwisata berbasis budaya di Jawa Tengah, dengan memberdayakan komunitas lokal serta pelaku UMKM melalui pendekatan digital dan inklusif. ***