Site icon Lingkar.co

Guru di SMA N 1 Gondang Positif Covid-19, Bupati: Bukan Sekolah Tunjukan PTM

ILUSTRASI: Pelaksanaan Pendidikan Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan di Kabupaten Sragen. (MUKHTARUL HAFIDH/LINGKAR.CO)

ILUSTRASI: Pelaksanaan Pendidikan Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan di Kabupaten Sragen. (MUKHTARUL HAFIDH/LINGKAR.CO)

SRAGEN, Lingkar.co  – Sejumlah guru di SMA Negeri 1 Gondang Sragen positif Covid-19 dan 3 guru yang terpapar tersebut kini telah meninggal dunia.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan SMA Negeri 1 Gondang, bukan termasuk sekolah tunjukan Dinas Pendidikan Provinsi jawa Tengah untuk menggelar PTM.

”Provinsi mengatakan Gondang bukan salah satu sekolah yang melaksanakan simulasi tatap muka,” terangnya.

Baca juga:
Pendidik Terpapar Covid-19 Hingga Meninggal Dunia, PTM Kembali Di tunda

Pihaknya menyampaikan bisa jadi penularan terjadi bersumber dari luar sekolah. Selain itu meski belum PTM, para guru tetap hadir di sekolah setiap hari.

”Karena sebetulnya di Gondang belum ada PTM. Jadi guru yang masuk setiap hari kemungkinan kontak erat, lalu mereka diketahui positif Covid-19” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi menyampaikan tidak ada pelaksanaan PTM di wilayah kecamatan Gondang.

Baca juga:
KSPI Dorong Pemprov Jawa Tengah Segera Bentuk Satgas THR

Semua jenjang pendidikan sesuai kewenangan dari Pemerintah kabupaten yakni TK hingga SMP. Sedangkan tingkat SMA dan SMK menjadi wewenang dari Provinisi.

Luring Hanya Bagi yang Melaksanakan Ujian Sekolah

”Gondang semua sementara masih dengan sistem daring. Kecuali yang aman bisa luring untuk ujian sekolah,” terangnya.

Dia menjelaskan yang bisa tatap muka yakni kelas VI SD dan Kelas IX SMP. Karena sedang melaksanakan ujian sekolah sejak Senin (19/4) ini.

Baca juga:
Ngeblong, Dua Truk Molen Terlibat Laka Lantas, Masuk Kebun Warga

”Yang luring soalnya bisa di antarkan, atau yang aman betul dan memungkinkan bisa tatap muka,” terangnya.

Sementara Camat Gondang, Catur Sarjanto menyampaikan muspika mengambil langkah-langkah antisipatif.

Dengan cara sterilisasi penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah, tim gabungan juga dikerahkan untuk mengintensifkan patroli.

”Kami adakan patroli intensif dan apabila ada kerumunan, kita langsung bubarkan. Kami juga imbau ke masyarakat jangan ada kegiatan dulu sementara waktu,” ungkap Catur. (fid/luh)

Baca juga:
Sound of Borobudur Adaptasi Alat Musik di Relif Candi

Exit mobile version