Berita  

Gus Wafa Tegaskan Pentingnya Madrasah Diniyah dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, M. Ali Wafa saat reses di Desa Kadilangu, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Kamis (16/10/2025). Foto: Miftah/Lingkar.co

Lingkar.co — Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Ali Wafa, menegaskan bahwa madrasah diniyah memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk karakter serta moral generasi muda.

Gus Wafa, sapaan akrabnya, menilai pendidikan diniyah bukan sekadar pelengkap sistem pendidikan formal, melainkan bagian tak terpisahkan dari proses pembentukan kepribadian yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan.

Menurut Gus Wafa, madrasah diniyah selama ini berkontribusi besar dalam membimbing anak-anak agar memiliki akhlak mulia, disiplin, dan tanggung jawab sosial. Melalui pelajaran agama, adab, dan pembiasaan ibadah, madrasah diniyah turut memperkuat fondasi moral yang menjadi modal penting bagi ooo berbangsa dan bernegara.

“Madrasah diniyah adalah benteng moral dan karakter bagi generasi penerus. Di sanalah anak-anak kita belajar nilai-nilai keislaman, tata krama, dan akhlak yang tidak sepenuhnya diajarkan di sekolah formal,” ujar Gus Wafa saat reses di Desa Kadilangu, Trangkil, Pati, Kamis (16/10/2025).

Oleh karena itu, Fraksi PPP mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan pendidikan diniyah, termasuk dengan mengevaluasi kebijakan sekolah lima hari (full day school) yang dinilai berdampak pada berkurangnya waktu belajar di madrasah diniyah.

“Kami bukan menolak kebijakan sekolah lima hari, tetapi perlu ada penyesuaian agar peserta didik tetap bisa mengikuti kegiatan di madrasah diniyah. Pendidikan umum dan pendidikan agama harus berjalan seimbang,” jelasnya.

Gus Wafa menilai, pendidikan diniyah berperan melengkapi kurikulum nasional yang cenderung berorientasi pada pengetahuan akademik. Sementara pendidikan moral, spiritual, dan sosial banyak diperoleh melalui pembelajaran di lingkungan madrasah.

“Anak-anak yang tumbuh dengan bekal ilmu agama yang kuat akan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan akhlak mulia,” tambahnya.

Ia juga mendorong agar Pemprov Jateng bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama melakukan sinergi kebijakan, termasuk dalam hal dukungan fasilitas, pelatihan guru diniyah, dan penguatan kurikulum keagamaan.

“Madrasah diniyah adalah bagian dari tradisi pendidikan Islam yang sudah lama mengakar di masyarakat Jawa Tengah. Jika kita ingin membangun generasi berkarakter, maka memperkuat madrasah diniyah adalah langkah yang tidak bisa ditawar,” tegas Gus Wafa.

Dengan komitmen tersebut, Fraksi PPP berharap Jawa Tengah dapat menjadi contoh daerah yang berhasil memadukan kemajuan pendidikan modern dengan penguatan nilai-nilai moral dan keagamaan melalui keberadaan madrasah diniyah. (*)