Lingkar.co – Suasana pelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Tengah, Ahad (2/11/2025), mendadak cair dan hangat saat Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, membuka sambutannya dengan pantun motivasi.
“Pondok pesantren berdaya, Indonesia jaya,”
ucap Gibran lantang, disambut tepuk tangan ribuan kader Ansor dan Banser yang memenuhi arena acara.
Pantun sederhana itu menjadi pembuka pesan penting yang ia sampaikan tentang peran besar santri dan pesantren dalam membangun bangsa.
Dalam nada bersahabat, Gibran mengajak seluruh kader Ansor untuk terus berdaya dan menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.
Gibran: “Saya Datang Khusus untuk Ansor”
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan bahwa kehadirannya di Jawa Tengah kali ini adalah khusus untuk menghadiri pelantikan PW GP Ansor Jateng.
Ia menegaskan kedekatannya dengan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama itu sudah terjalin sejak lama.
“Saya sendiri sudah menjadi kader Ansor sebelum menjadi Wali Kota Solo,” ujarnya.
“Setelah saya menjabat wali kota, Solo menjadi salah satu kota paling toleran di Indonesia, dan itu berkat kontribusi kader-kader Ansor.”
Ucapan itu disambut riuh tepuk tangan dan seruan takbir dari para hadirin.
Soroti Isu Banjir dan Infrastruktur Semarang
Tak hanya bicara soal Ansor dan santri, Gibran juga menyinggung persoalan banjir di Kaligawe, Semarang. Ia mengaku sempat melihat langsung kondisi banjir di kawasan itu sebelum tiba di lokasi acara.
“Saya lihat kondisi Kaligawe masih banjir. Mudah-mudahan segera diselesaikan pembangunan kolam retensi untuk mengurangi banjir di Kota Semarang. Setelah itu, semoga bisa segera dibangun Giant Sea Wall,” kata Gibran.
Pernyataan itu menunjukkan perhatian Wapres terhadap pembangunan dan kesejahteraan warga Jawa Tengah, terutama wilayah pesisir yang rawan banjir.
Santri Harus Kuasai Teknologi
Dalam bagian lain sambutannya, Gibran menyampaikan kabar gembira: Presiden telah menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama.
Langkah ini disebutnya sebagai “kado istimewa untuk Hari Santri” yang menandai perhatian pemerintah terhadap pengembangan pesantren, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan.
Namun, Gibran juga menantang santri untuk melangkah lebih jauh.
“Kami ingin mencetak santri-santri yang ahli blockchain, AI, robotik, dan lainnya,” tegasnya.
“Santri sekarang harus siap bersaing di era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai pesantren.”
Titip Amanah untuk Ansor
Di akhir pidatonya, Gibran menitipkan pesan penting kepada para kader Ansor agar menjadi garda terdepan dalam memastikan program-program pemerintah berjalan tepat sasaran.
“Saya titip agar Ansor ikut menjaga program MBG, Sekolah Rakyat, dan Bansos supaya benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Bagi Gibran, Ansor bukan hanya organisasi kepemudaan, tetapi juga mitra strategis pemerintah yang punya kekuatan akar rumput untuk menggerakkan masyarakat menuju kesejahteraan.
“Pemerintah butuh mitra yang kuat dan mengakar di masyarakat, supaya bisa langsung terjun merealisasikan program kesejahteraan,” tambahnya.
Pelantikan PW GP Ansor Jawa Tengah kali ini bukan sekadar seremoni organisasi.
Kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dengan pantun dan pesan-pesan inspiratifnya, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan gerakan pemuda dalam membangun negeri.
Dan seperti pantun yang ia ucapkan di awal, semangatnya sederhana namun bermakna, Pondok pesantren berdaya, Indonesia jaya!
