Ia mengenang masa Orde Baru ketika mengenakan atribut Ansor-Banser masih dianggap berani.
“Dulu ketika zaman almarhum Ndan H Subari Syam hanya yang punya nyali tinggi yang berani tampil memakai seragam Ansor atau Banser. Sekarang semua berlomba-lomba. Tapi ingat, jangan hanya semangat di awal, mental dan kualitas diri juga harus naik. Pulang dari sini harus menjadi pribadi yang lebih siap dan militan,” pesannya.
Diklatsar ini diharapkan mampu melahirkan kader-kader Banser yang tidak hanya tangguh secara fisik, namun juga matang dalam ideologi dan komitmen terhadap perjuangan NU, bangsa, dan negara. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat