Lingkar.co – Calon wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi menghadiri undangan rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini pun memaparkan visi misi pembangunan Kota Semarang dalam Dialog Interaktif bertajuk “Menuju Labuhan Baru Kota Semarang” yang digelar Kabinet Arah Juang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udinus di Gedung 3 kampus Udinus, Sabtu (26/10/2024) pagi.
Pada kesempatan itu, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa dia bersama Joko Santoso pada Pilwalkot 2024 ini mengangkat visi Semarang sebagai kota metropolitan yang maju, bermartabat, dan berkelanjutan dengan semangat kolaboratif.
Ia berpendapat, Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat besar yang dapat membuat warganya sejahtera. Mulai dari sektor perdagangan, industri, pariwisata, produk UMKM, dan sektor-sektor lain yang bisa dikembangkan.
Namun, kata dia, untuk mengoptimalkan potensi yang ada butuh sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkompeten, dan berkualitas. Untuk itulah Yoyok-Joss memprioritaskan urusan pendidikan karena pendidikan menjadi pondasi membangun SDM.
“Saya lihat Kota Semarang ini pendidikannya kurang merata, adik-adik SMP dan SMA masih banyak yang belum mendapatkan akses pendidikan maksimal. Oleh karena itulah kami menjadikan urusan pendidikan ini sebagai prioritas pembangunan,” urainya.

Ia lantas menjabarkan program pendidikan gratis Yoyok-Joss untuk siswa SD dan SMP serta MI dan MTs, baik negeri maupun swasta. Selain itu, skema beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang sudah dijalankan saat menjadi anggota DPR RI 2019-2024 juga akan diturunkan di Kota Semarang.
Di sisi lain, Yoyok Sukawi juga menekankan pentingnya semangat kolaboratif dalam membangun Kota Semarang. Ketika nantinya dia dan Joko Santoso terpilih sebagi wali kota dan wakil wali kota, berbagai pihak akan dilibatkan dalam merumuskan kebijakan.
“Termasuk juga melibatkan generasi Z dan milenial seperti adek-adek semua. Dengan semangat dan kreativitasnya, generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan. Maka inilah yang kami sebut sebagai kolaborasi,” ungkap CEO PSIS itu.