Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Disarankan Menjual dalam Bentuk Olahan

Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Disarankan Menjual dalam Bentuk Olahan
AUDIENSI: suasana audiensi di Ruang Rapat Gabungan DPRD Kabupaten Pati, Kamis (31/3) terkait permasalahan petani bawang merah. (Aziz Afifi/Lingkar.co)

PATI, Lingkar.co – Melimpahnya stok bawang merah pasca panen di kalangan petani di Kabupaten Pati menyebabkan harga jual ke tengkulak menjadi murah. Hal tersebut sangat petani keluhkan mengingat biaya perawatan bawang merah yang cukup malah.

Menyikapi masalah tersebut, anggota Komisi B DPRD Pati Noor Laila menyarankan pengembangan strategi marketing untuk meningkatkan nilai ekonomis bawang merah.

“Pengembangan strategi pemasaran atau marketing perlu ada di sini, sehingga nantinya petani tidak hanya menjual bawang merah secara mentahan, melainkan juga dalam bentuk olahan. Kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pati dan dinas terkait juga penting untuk menguatkan nilai ekonomis bawang merah,” ujarnya.

Harga Bawang Merah Murah, Petani Sambat ke DPRD Pati

Politisi dari Fraksi Gerindra ini pun menambahkan bahwa produksi nasional bawang merah saat ini turun 50 %. Sehingga ada kesempatan bagi petani bawang merah Pati untuk menaikkan harga jual. Terlebih harga jual di pasaran kini mencapai Rp25-30 ribu rupiah per kilonya.

“Secara nasional hasil panen bawang merah turun 50%. Saya rasa ini ada kesempatan besar bagi petani bawang merah yang ada di Pati. Bisa untuk menaikkan harga jual dengan menjualnya ke luar daerah Pati,” tambahnya.

Ia pun berharap, ada kebijakan dari Pemkab Pati yang dapat menstabilkan harga jual bawang merah di kalangan petani. (Lingkar Network | Lingkar.co)