Hayyi Ajak Pengusaha Nahdliyyin Dukung NU Peduli Terdampak Banjir di Semarang

Ajak Pengusaha Nahdliyyin Dukung NU Peduli Terdampak Banjir di Semarang
Ajak Pengusaha Nahdliyyin Dukung NU Peduli Terdampak Banjir di Semarang. Foto: istimewa

Lingkar.co , Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU): Kota Semarang, drm Muhammad Hayyi Wildani mengajak para pengusaha NU (Nahdliyyin) untuk mendukung gerakan NU Peduli terdampak banjir yang melanda di kecamatan Genuk dan Gayamsari Kota Semarang.

“Alhamdulillah aksi kemanusiaan NU Peduli terdampak bencana banjir berjalan relatif lancar, untuk itu kami ajak para pengusaha nahdliyyin (masyarakat NU) untuk menyukseskan program NU Peduli,” kata Hayyi disela kegiatan di dapur umum yang berada di Jembatan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang, Jumat (31/10/2025) siang.

Ia menjelaskan, dapur umum memiliki kapasitas lebih dari 1000 bungkus makanan setiap hari dengan pengelolaan bersama masyarakat, “Kita kelola dapur umum bersama warga sekitar Tambakrejo. Jadi kita juga berdayakan masyarakat agar ada aktivitas,” urainya.

Menurut dia, ada dua lokasi NU Peduli terdampak banjir di kota Semarang, yakni yang dikelola oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Genuk dan untuk area Gayamsari dikelola oleh LPBINU Kota Semarang.

“Beberapa titik di dua kecamatan ini memang langganan banjir dan rob, tapi untuk banjir kali ini lebih besar karena kolam retensi sudah penuh tidak bisa mengalir ke laut karena sudah ada tol tepi laut (Giant Sea Wall), sedangkan kiriman air dari rumah pompa masih mengalir. Jadi airnya kembali lewat area dekat Rumah Sakit Sultan Agung,” jelasnya.

Kegiatan PCNU Kota Semarang ini juga terkoneksi dengan Pemerintah Kota Semarang dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang untuk memastikan bantuan kemanusiaan bagi terdampak banjir di Genuk dan Gayamsari bisa tepat sasaran.

“Sistem pembagian kita koordinasikan langsung dengan petugas lapangan dari Pemkot Semarang. Jadi jelas RT, RW atau wilayah mana saja yang harus kita cover,” jelasnya.

Menurut data cepat (rapid assesmet), air memasuki permukiman warga di Kelurahan Tambakrejo (3.700 KK atau 10.200 jiwa), Kaligawe, dan Sawah Besar (3000 KK atau 6000 jiwa), Kecamatan Gayamsari.

Sedangkan di kecamatan Genuk, air masuk ke permukiman warga kelurahan Muktiharjo Lor yang terdiri dari 1.351 KK atau sekitar 4.275 jiwa. Adapun ketinggian air terdalam saat terjadi bencana pada kisaran 50-150 cm.

Ketua Lazisnu Kota Semarang, Muhaimin, menyampaikan apresiasi atas sinergi dengan berbagai pihak dalam melayani masyarakat terdampak banjir

“Program NU Peduli ini selaras dengan misi Lazisnu dalam memberikan manfaat nyata. Kami bersyukur bisa dipercaya menjadi mitra,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa Lazisnu Kota Semarang selama ini aktif menyalurkan berbagai program sosial, mulai dari santunan janda dan lansia, beasiswa santri, bantuan pendidikan berupa seragam dan sepeda, hingga program pemberdayaan ekonomi di kawasan TPA Jatibarang.

Selain itu, Lazisnu juga mendapatkan kepercayaan dari Optik Kustin yang memberikan donasi 100 kacamata dengan syarat penderita miopia maksimal minus 6, silinder maksimal 2, serta hipermetropia hingga plus 3. Selain itu, lensa yang disediakan bersifat standar untuk membaca, tidak termasuk lensa khusus seperti photochromic atau lensa khusus berkendara.

Ketua PCNU Kota Semarang, KH Anasom menuturkan, dirinya mengapresiasi gerak cepat LPBI yang mengelola Banser Tanggap Bencana (Bagana), Garda Fatayat NU (Garfa) dan semua elemen NU untuk kegiatan NU Peduli atau NU Care.

Gerak sinergi Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan LPBI dalam aksi kemanusiaan peduli bencana cukup untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir.

“Kami sampaikan terima kasih, matur nuwun juga untuk para donatur, pengusaha nahdliyyin yang peduli dengan kegiatan para relawan yang tergabung di LPBI untuk suksesnya program NU Peduli. Semoga bermanfaat dan tercatat sebagai amal kebaikan serta mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT,” tuturnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat