Lingkar.co – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kendal, dr. Budi Mulyono mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan telinga karena gangguan pendengaran akibat kotoran dapat mengganggu konsentrasi siswa saat menerima pelajaran di kelas.
“Kalau telinganya penuh kotoran, otomatis kemampuan mendengar jadi terganggu. Kalau sudah begitu, anak akan kesulitan menyerap pelajaran,” jelas dr. Budi dalam kegiatan bakti sosial dalam rangka Hari Bakti ID di SD Negeri 1 Pidodo Kulon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025).
Kegiatan ini melibatkan puluhan dokter yang melakukan pemeriksaan dan pembersihan telinga siswa, sekaligus memberikan edukasi kesehatan secara gratis. Sebanyak 60 siswa dari berbagai kelas mendapat pelayanan dengan baik.
Selain pembersihan telinga, siswa juga diajarkan pentingnya menjaga kebersihan tubuh, seperti memotong kuku tangan dan kaki. Edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat juga diberikan oleh para dokter kepada para siswa secara interaktif.
Namun, kegiatan ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa siswa terlihat ketakutan saat telinganya hendak dibersihkan. Enjel, siswi kelas 2, bahkan menangis karena merasa takut. Setelah diperiksa, ternyata kotoran dalam telinganya sudah mengeras, sehingga perlu dilunakkan terlebih dahulu dengan cairan khusus sebelum dibersihkan.
“Awalnya takut, tapi setelah disemprot dan dibersihkan rasanya jadi ringan,” ungkap Dian Ulha Ardian, siswa kelas 2 yang merasa senang karena telinganya bersih.
Aqilah, siswi kelas 4 juga menyatakan hal yang sama. Ia merasa senang mendapatkan pemeriksaan dan tahu cara menjaga kebersihan telinga.
Kegiatan bakti sosial ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu. Untuk hari kedua, IDI Kendal akan melanjutkan kegiatan dengan penanaman mangrove di kawasan pesisir Muara Kencana. Selain itu, akan ada pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian sembako bagi warga kurang mampu di sekitar lokasi.
Melalui kegiatan ini, IDI Kendal berharap dapat terus berkontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda sejak usia dini. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat