KUDUS, Lingkar.co – Pembelajaran jarak jauh memang membuat sekolah mengalami kesulitan untuk melihat perkembangan siswa. Meskipun begitu, guru tetap harus mencari solusi dari permasalahan tersebut, seperti yang dilakukan oleh SMP 1 Jekulo Kudus. Pihak sekolah berusaha tetap memantau perkembangan siswanya melalui kegiatan Home Visit.
Kepala Sekolah SMP N 1 Jekulo, Sujarwo melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sujimat menyampaikan, bahwa kegiatan home visit ini dilakukan untuk memantau perkembangan siswa. Terutama bagi siswa – siswi yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
“Kita lakukan Home Visit ke rumah – rumah siswa. Jika ada siswa yang terhambat dalam mengumpulkan tugas atau ada kendala selama pembelajaran daring, kita datangi ke rumah siswa untuk lihat kesulitannya dan memantau perkembangan anak itu bagaimana,” ungkapnya saat ditemui lingkar.co.
Home visit dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling (BK) ke rumah siswa yang mengalami hambatan selama proses pembelajaran daring. Guru BK nantinya akan memberikan pembinaan dan arahan kepada siswa tersebut.
“Nanti siswa ditanya kesulitannya kemudian dibimbing dan diberi arahan supaya bisa mengikut pembelajaran dengan lebih baik. Jadi meskipun sedang masa pandemi dan pembelajaran mengalami keterbatasan, kita tetap peduli dengan perkembangan sikap siswa. Tetap kita pantau bila ada kesulitan,” paparnya.
Saat ini SMP N 1 Jekulo sedang menjalankan Penilaian Akhir Semester (PAS) mulai tanggal 1 sampai 7 Desember nanti. Ini sesuai dengan kalender pendidikan yang telah dibuat. PAS kali ini masih dilakukan secara daring melalui google form. Siswa mengerjakan soal – soal lewat link google form yang telah disediakan oleh guru mata pelajaran masing – masing.
“PAS ini sudah ada jadwalnya. Jadi sama seperti PAS tatap muka. Hanya saja ini dikerjakan oleh siswa di rumahnya masing – masing,” terangnya.
Nantinya setelah PAS selesai, guru akan menilai jawaban dari para siswa. Apabila ada siswa yang nilainya belum cukup baik, nantinya akan diberikan tugas atau soal kembali untuk perbaikan. Jika memang siswa mengalami kendala dalam proses perbaikan ini, nantinya guru BK akan segera melakukan Home Visit untuk dilakukan pembinaan.
“PAS hari ini berjalan lancar tidak ada kendala apapun. Tapi kalau nanti ada siswa yang kesulitan selama PAS ini, kita nanti datang ke rumah siswa itu. Kita tanyakan kesulitannya lalu kita beri tugas atau soal tambahan untuk perbaikan atau remidi,” jelasnya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan, Kempemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus telah mengumumkan bahwa pelaksanaan PAS dilakukan secara daring. Hal itu dikarenakan Kabupaten Kudus sendiri masih berada di zona orange.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Dian Vitayani Winahyu mengapresiasi kebijakan sekolah tersebut. Meskipun sekolah mengalami kesulitan menilai perkembangan siswa, ia menegaskan pihak sekolah harus memiliki solusi yang tepat agar kualitas pendidikan tetap terjaga.
“Kita memang sedang mengalami keterbatasan tidak bisa bertatap muka secara langsung. Silahkan jika siswa memang mengalami kesulitan selama pembelajaran, bisa menghubungi pihak sekolah supaya difasilitasi dan diberikan solusinya,” pungkasnya. (mg4/pal/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps