Lingkar.co – Ketua Umum PW IKA-PMII Jawa Tengah Prof. Dr. H. Musahadi M. Ag, menyatakan mendukung program Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam mengatasi kemiskinan ektrem di Jawa Tengah.
“Apa yang disampaikan Bapak Gubernur merupakan langkah-langkah nyata komitmen beliau untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Misalnya perbaikan 17 ribu rumah tidak layak huni (RTLH) dan melalui KUBE ini bagian dari upaya Pemprov Jateng dalam mengatasi kemiskinan dari aspek kegiatan pemberdayaan dan entrepreneurship melalui upaya penyelesaian masalah perekonomian yang dilakukan secara kelompok,” tandas Musahadi saat diterima audiensi dengan Ahmad Luthfi di kantor gubernur, Selasa (22/7/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan PW IKA-PMII Jawa Tengah juga komitmen untuk ikut mengentaskan kemiskinan ekstrem. “Ke depan PW IKA- PMII Jawa Tengah akan ikut dalam pendampingan kelompok usaha ini agar benar-benar berjalan dengan baik sesuai harapan Bapak Gubernur,” terang Musahadi.
Pada kesempatan tersebut Prof. Dr. H. Musahadi M.Ag juga menyampaikan bahwa dalam rangka menyongsong peringatan proklamasi hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 PW IKA-PMII Jawa Tengah akan melaunching buku “Menyalakan Api Perlawanan Masterpiece Perjuangan Ulama Jawa Tengah dalam Melawan Penjajah” yang berisi biografi ringkas para ulama pejuang dalam melawan penjajah dari Jawa Tengah.
“Buku ini akan terbit dua jilid. Jilid pertama akan dilaunching pada bulan Agustus 2025 di Wisma Perdamaian yang menghadap bangunan Tugumuda sebagai monumen lokasi perjuangan masyarakat Semarang melawan penjajah dalam pertempuan mempertahankan kemerdekaan baik saat perang 5 hari melawan pasukan Jepang pada tanggal 15 – 19 Oktober 1945 maupun dalam pertempuran sesudah itu ketika masyarakat melawan pasukan Sekutu dan NICA Belanda,” jelas Prof. Musahadi.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sangat mengapresiasi penerbitan buku tersebut dan berharap masyarakat Jawa Tengah khususnya para generasi muda dapat meneladani para pejuang kemerdekaan sehingga bisa mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan prestasi dan meningkatkan pembangunan agar menjadi bangsa yang jaya, maju, adil dan makmur.
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah komitmen pada pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Menurutnya, kunci pokok penanganan kemiskinan adalah tercukupinya kebutuhan sandang, papan, pangan ditambah pendidikan dan kesehatan.
Untuk mencapai hal tersebut, tegas Gubernur, dibutuhkan kolaborasi segala pihak baik Pemprov Jateng dengan dinas terkait, pemerintah kabupaten/kota, pihak swasta, ataupun masyarakat untuk bersama-sama menangani daerah miskin dengan memberikan bantuan ataupun berbagai penanganan agar desa yang miskin bisa lebih berdaya.
Dijelaskan, angka stunting di Jawa Tengah termasuk tinggi sebanyak 485.893 balita, maka Pemerintah Provinsi melibatkan BKKBN dalam mengatasi masalah stunting. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menggenjot perbaikan 17 ribu rumah tidak layak huni (RTLH) dalam tahun 2025, beasiswa untuk siswa miskin dan Bansos PKH.
“Kemudian bantuan KUBE juga diberikan kepada anggota kelompok usaha masyarakat yang masing-masing berjumlah 10 orang yang berasal dari masyarakat miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dimana tergolong dalam masyarakat miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi antara satu dengan lain, dan tinggal dalam wilayah tertentu. Tiap KUBE mendapatkan bantuan sebesar Rp 20 juta di masing-masing Desa,” terang Ahmad Luthfi. (*)