Indonesia Jadi Penyumbang Wisatawan Terbesar Kedua di Malaysia, Tahun 2025 Diharapkan Meningkat

Launching Malaysia Tourism Showcase (MATAS) di Merapi Ballroom Novotel Semarang, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025). Foto: Rifqi/Lingkar.co
Launching Malaysia Tourism Showcase (MATAS) di Merapi Ballroom Novotel Semarang, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025). Foto: Rifqi/Lingkar.co

Indonesia menjadi negara yang menyumbang wisatawan terbesar kedua bagi Malaysia, dengan jumlah wisatawan mencapai 4,1 juta orang di tahun 2024. Indonesia berada di bawah Singapura yang pada tahun 2024 menyumbang 5,77 juta kunjungan ke Malaysia.

Lingkar.co – Direktur Tourism Malaysia Hairi Mohd Yaksan berharap program promosi pariwisata Malaysia di Semarang bisa meningkatkan jumlah kunjungan dari Indonesia yang pada tahun 2024 menjadi negara penyumbang wisatawan terbanyak kedua bagi Malaysia.

“Jadi Jawa Tengah ini adalah pasaran yang berpotensi besar untuk mendapat daripada pelawat dari Indonesia ke Malaysia,” kata dia dalam jumpa pers disela launching Malaysia Tourism Showcase (MATAS) di Merapi Ballroom Novotel Semarang, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025) pagi

Ia menilai, keputusan Menteri Perhubungan yang mengembalikan status bandara internasional Semarang memberikan peluang yang baik bagi industri pariwisata internasional, khususnya ke Malaysia.

“Jadi kami berharap akan kembali seperti semula sebelum (pandemi) Covid, dimana yang sebelum ini daripada Semarang ini ada tourism tujuh kali seminggu,” tuturnya.

Sejalan dengan hal itu, ia juga berharap maskapai penerbangan segera menyambut baik dengan membuka jadwal penerbangan internasional di bandara Ahmad Yani Semarang. Ia pun menargetkan jumlah 4,3 juta pengunjung asal Indonesia.

“Target untuk tahun 2025 ini kami menyasarkan seramai 4,3 juta pelancong daripada Indonesia. Dengan bantuan promosi-promosi yang begini dengan rekan-rekan asosiasi dari ASITA, kami yakin akan bisa mencapai target,” ucapnya.

Ia lanjut menerangkan, angka kunjungan dari Indonesia di Malaysia meliputi kepentingan berlibur, berobat maupun untuk berbelanja. Kata dia, promosi ditargetkan dengan memperkenalkan potensi di luar destinasi wisata yang sudah populer, terutama di sebelah Utara Malaysia seperti Negeri Perak dan Pulau Pinang.

Ia juga menyebut adanya hiburan keluarga dengan tema air seperti Water Park, Lego Land dan sebagainya. Destinasi selanjutnya adalah kunjungan untuk berobat karena Indonesia lebih dekat dan lebih terjangkau. Ketiga, ia menyebut pusat perbelanjaan Malaysia lebih menarik dan lebih murah. Serta destinasi wisata kuliner yang khas.

Launching Malaysia Tourism Showcase (MATAS) di Merapi Ballroom Novotel Semarang, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025). Foto: Rifqi/Lingkar.co
Launching Malaysia Tourism Showcase (MATAS) di Merapi Ballroom Novotel Semarang, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/5/2025). Foto: Rifqi/Lingkar.co

Kebijakan Pemerintah

Muhammad Rodhi selaku perwakilan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Tengah menambahkan, isu lemahnya ekonomi dan efisiensi anggaran tidak berpengaruh pada industri pariwisata.

“Terkait isu-isu dari pemerintah terkait efisiensi saya kira tidak berpengaruh ya (terhadap kunjungan). Itu kan yang terpengaruh track record-nya di pemerintahan, tapi untuk masyarakat umum itu masih aman,” ujarnya.