Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perhubungan siapkan reyakayasa lalu lintas pada perayaan dalam menyambut bulan ramadhan dengan tradisi Dugdera Semarang 2025 yang akan dilaksanakan pada 17 – 29 Februari 2025.
Pengalihan arus lalu lintas selama kegiatan Dugderan 2025 akan diterapkan di kawasan Alun – Alun Pasar Johar Semarang.
Dikutip dari akun Instagram Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, masyarakat diminta untuk memperhatikan rambu – rambu maupun petunjuk dari petugas di lapangan.
“Mohon perhatian dan kerja sama dari seluruh pengguna jalan untuk mengikuti rambu – rambu serta petunjuk dari petugas di lapangan,” tulis keterngan di akun Dishub Semarang tersebut.
Dishub Semarang menyarankan, pengguna jalan untuk melalui jalur lain atau jalur alternatif untuk mengindari jalan yang digunakan untuk kegiatan Dugderan 2025.
“Gunakan jalur alternatif yang telah disediakan demi kelancaran acara dan keselamatan bersama,” lanjut keterangan tersebut.
Lebih lanjut, bagi masyarakat yang ingin berkunjung di kegiatan tersebut, Dishub Semarang telah menyediakan titik parkir yang tersebar di wilayah alun – alun Pasar Johar.
Adapun titik parkir, diantaranya :
- Parkiran SCJ Matahari
- Gedung Parkir Masjid Agung Kauman
- Parkiran Basment Alun – Alun Pasar Johar
- Sepanjang Jalan Alun – Alun Timur
Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menjaskan, prosesi Dugderan di Halaman Balaikota Semarang. Walikota Semarang baru, Agustina Wilujeng Pramestuti bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum, Adipati Kota Semarang akan memimpin upacara. Prosesi berlanjut dengan pemukulan bedug sebagai tanda mulainya pawai arak-arakan peserta Dugder.
“Ada prajurit Patang Puluhan, termasuk prajurit berkudo yang mengawali proses kirab budaya ini. Rombongan ibu Walikota dan pak Wakil Walikota serta Muspida yang menggunakan kereta kencana,” kata dia.
Pawai dimeriahkan oleh berbagai komunitas seperti komunitas Tay Kak Sie, lintas etnis, termasuk perempuan berkebaya. Ada pula Ormas seperti NU, Muhammadiyah yang makin memeriahkan acara.
“Sekaligus Dugderan anak akan kita gabung. Setelah prosesi pemukulan bedug oleh ibu walikota, menandai jalannya kirab budaya. 4000 anak akan berkesempatan tampil menunjukkan talentanya berupa flashmob di halaman Balaikota,” imbuh dia.
Sementara rombongan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum akan tetap menyusuri jalan Pemuda hingga ke Kauman.
“Sampai Kajman akan ada penyerahan suhuf kholaqoh. Yang biasanya di serambi masjid akan kita lakukan di lapangan alun-alun. Acara dilanjut dengan pembacaan suhuf kholaqoh, pengumuman tentang tibanya bulan Ramadhan yang nantinya akan dibacakan oleh ibu Walikota. Kemudian pembagian dan rebutan roti ganjel rel,” terangnya. (Adv)