Lingkar.co – Kecamatan memiliki peran signifikan menjadi pusat kemajuan perekonomian dan kreativitas masyarakat. Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meluncurkan program Kecamatan Berdaya di di Taman Cerdas Jebres Surakarta, Rabu, (23/4/2025).
Menurut Gubernur, program ini bakal menjadi epicentrum pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta anak, kaum disabilitas, hingga anak-anak muda potensial. Singkatnya, kecamatan menjadi kepanjangan tangan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Program ini akan secara langsung menyiapkan ekonomi kreatif, pelatihan tepat sasaran sesuai potensi, mendorong santripreneur, tani milenial, internet desa, konten kreator. Termasuk mendorong sekolah bebas perudungan dan kekerasan.
Kecamatan Berdaya juga dilandasi adanya kesadaran pemerintah yang tidak mampu menjangkau jumlah desa/kelurahan di Jateng yang lebih dari 8.000. Maka program ini diharapkan semakin mengefektifkan pembangunan di daerah.
“Provinsi kalau mau langsung menyentuh desa, tidak mampu. Jumlah desa/kelurahan 8 ribuan, tapi kalau camat, mampu,” ujar Ahmad Luthfi di acara Pencanangan ‘Kecamatan Berdaya’ dan peluncuran Kartu Zilenial dan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak di Taman Cerdas Jebres Surakarta, Rabu, 23 April 2025.
Secara teknis gubernur menjelaskan, dalam pengembangan potensi empat kelompok tadi, maka akan diberikan pelatihan maupun konseling. Masing-masing kelompok harus tumbuh dan nanti bisa mandiri. Lebih jauh, mereka diharapkan memiliki efek domino memajukan masing-masing wilayah.
Selain pelatihan sesuai potensi, meraka juga dipertemukan dengan akademisi hingga wirausaha. Saat ini jumlah kecamatan berdaya sudah ada 4 kecamatan di tiap kabupaten dan kota. “Ini role model. Bupati dan wali kota nantinya bikin SK (Surat Kelutusan) kecamatan mana yang akan ditugaskan,” jelasnya.
“Tak ada lagi kelompok yang tidak diopeni. Anak-anak muda potensial juga diwadahi. Isinya program maupun konseling,” sambungnya.

Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya Provinsi Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, program ini menyatukan komitmen berbagai sumberdaya. Mulai dari pemerintahan, desa, kelurahan, masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha untuk memberayakan perempuan, anak, disabilitas dan anak anak muda.
Kecamatan Berdaya juga bertujuan mengintegrasikan kepentingan atau aspirasi serta hak-hak dalam perencanaan pembangunan. Termasuk penguatan dalam pelayanan publik dalam tata ruang wilayah dan wujudkan pembangunan berkeadilan, inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui Program Kecamatan Berdaya, Gubernur dan Wakil Gubernur memperhatikan kelompok rentan, perempuan, anak, disabiliitas, anak muda kreatif tidak ditinggalkan dalam pembangunan Jateng,” kata Nawal.