Site icon Lingkar.co

Jalan Menuju Kemenangan, Berebut Suara Warga NU di Pilgub Jawa Tengah

Ilustrasi Pilgub Jateng, Andika-Hendi Vs Luthfi-Yasin. Ilustrasi foto Lingkar.co

Lingkar.co – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia menjadi sangat seksi dalam momen politik, termasuk kontestasi politik hari ini di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024. Berebut suara warga NU menjadi jalan menuju kemenangan.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, M Kholidul Adib mengatakan pasangan calon Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) memiliki kans merebut suara dari warga NU (Nahdliyin) karena KH Umar Wahid Hasyim didapuk sebagai ketua tim pemenangan Andika-Hendi

“Adik Gus Dur juga ada pengaruhnya di kalangan warga NU Jateng,” kata Adib pada Kamis (21/11/2024).

Adib melihat sejumlah tokoh NU di Jawa Tengah juga berhasil digaet oleh Gus Umar untuk mendongkrak pemilih dari kalangan warga NU. Hal itu nampak dari beberapa rilis lembaga survei.

Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi K.H. dr. Umar Wahid Hasyim (dua dari kiri) saat konferensi pers di Posko Pemenangan Andika-Hendi di Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). Foto: Istimewa.

“Elektabilitas hasil survei Andika-Hendi mulai merangkak naik, sementara elektabilitas Luhtfi-Yasin mulai stagnan,” ujarnya.

Kendati demikian, ia juga menyoroti sepak terjang Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang berpeluang lebih untuk merebut suara dari Nahdliyin, terutama di kalangan pesantren.

“Gus Yasin mampu menggalang dukungan di kalangan pesantren di Jateng, walau ada beberapa alumni pesantren yang dukung paslon lain,” ungkapnya.

Jika memperhatikan kontribusi terhadap NU, Adib menilai paslon Luthfi-Yasin lebih berpeluang mendapatkan suara yang cukup banyak dari warga NU karena beberapa faktor.

Pertemuan Khusus Gus Yusuf dan 25 Kiai Besar se-Jawa Tengah di Semarang, Siap Menangkan Paslon 2 Luthfi-Yasin. Foto: dokumentasi

“Pertama, ada hubungan dekat antara Ahmad Luthfi dengan sejumlah tokoh NU, karena Ahmad Luthfi merupakan kader NU dan alumni PMII Surabaya,” katanya.

PMII sebagai organisasi mahasiswa memiliki akar ideologi dan budaya NU. Lebih dari itu, bahkan banyak pengurus NU, lembaga dan badan otonom (Banom) NU yang memiliki latar belakang PMII.

“Ikatan alumni PMII Jawa Tengah membentuk tim relawan khusus untuk ikut terlibat memenangkan Luthfi-Yasin,” ungkapnya.

Kedua, Gus Yasin adalah putera KH Maemun Zubair seorang ulama sepuh yang sangat berpengaruh bagi warga NU, tidak hanya di pantua timur tapi juga di sejumlah kawasan lain.

Ketiga, PKB dan PPP sebagai partai politik yang secara historis dan ideologis ada kaitan dengan NU juga mendukung penuh Luthfi-Yasin.

“Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori sangat berpengaruh di kalangan warga NU, terutama di kawasan Kedu dan sekitarnya,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut dia, pasangan calon Luthfi-Yasin sudah melakukan komunikasi dengan tokoh NU dan pesantren guna menyamakan visi pembangunan Jateng ke depan.

“Basis pendukung Luthfi-Yasin ada di pantura timur dan pantura barat. Di Kedu ada pengaruh Gus Yusuf,” urainya.

“Untuk Semarang Raya dan Solo Raya masih dominan Andika-Hendi,” sambungnya.

Di lain sisi, kans Luthfi-Yasin untuk menang di Pilgub Jateng juga didukung oleh Joko Widodo (Jokowi) yang tidak lagi menjabat sebagai kepala negara. Jokowi, kata dia, turun langsung di daerah yang masih belum aman untuk Luthfi-Yasin.

“Kemudian Jokowi ikut turun seperti di Banyumas yang masih jadi zona perebutan sehingga kemarin Jokowi ikut kampanye, termasuk juga di Grobogan yang masih dominan Andika,” paparnya.

Jokowi juga ikut kampanye untuk Luthfi-Yasin di Semarang Raya dan Solo Raya yang masih dianggap sebagai daerah basis Paslon Andika-Hendi. Sampai saat ini, Jokowi masih dianggap memiliki tempat di hati masyarakat sehingga dinilai untuk mendulang suara bagi Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng.

Mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye Luthfi-Yasin. Foto: istimewa

Tidak hanya Jokowi, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai presiden juga ikut memberikan dukungan untuk paslon Luthfi-Yasin.

“Di atas kertas, hari ini peluang kemenangan Luthfi-Yasin lebih besar, dengan demikian pilgub Jateng sudah selesai, alias game over,” ucapnya.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa politik itu dinamis dan kadang penuh kejutan. Apalagi Jateng ini dikenal sebagai kandang banteng (basis PDI Perjuangan).

“Walau dikeroyok semua partai parlemen dan bahkan Presiden dan para mantan presiden ikut turun ke gelanggang, kader PDIP tidak gentar. Jika Andika-Hendi dapat memenangkan pilgub Jateng maka itu sebuah keajaiban,” tutupnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version