Jalur Pantura Timur Rusak Parah, Banyak Makan Korban Tak Kunjung Diperbaiki

PARAH : Jalan Raya Kaligawe, Semarang tampak rusak parah pascabanjir yang menggenangi belum lama ini. (DINDA RAHMASARI TUNGGAL SUKMA/KORAN LINGKAR JATENG)
PARAH : Jalan Raya Kaligawe, Semarang tampak rusak parah pascabanjir yang menggenangi belum lama ini. (DINDA RAHMASARI TUNGGAL SUKMA/KORAN LINGKAR JATENG)

SEMARANG, Lingkar.co- Banjir yang menggenangi Jalan Raya Kaligawe, Semarang saat ini sudah mulai surut. Setelah menyebabkan mogok kendaraan kecil yang melintas karena genangan air yang tinggi, kini sudah bisa dilewati oleh mobil kecil bahkan sepeda motor.

Walaupun sudah surut, namun kini masalah baru muncul. Jalanan berlubang di sepanjang Jalan Raya Kaligawe semakin bertambah parah. Hal ini sangat berbahaya mengingat jalan tersebut merupakan jalur utama.

Tidak hanya dilintasi oleh kendaraan kecil saja, namun juga kendaraan berat seperti bus dan truk juga turut melintas.

Putri, seorang pekerja di salah perusahaan di daerah tersebut mengeluhkan akses jalan menuju tempat kerjanya yang begitu membahayakan. Ia mengatakan, pernah terjatuh karena menghindari jalan berlubang di sana.

Banyaknya jalan yang berlubang di daerah ini dikarenakan aspal yang menngelupas akibat terendam banjir yang terjadi sejak Sabtu (6/2) lalu.

”Apalagi habis banjir gini, pasti makin banyak lagi jalan yang rusak. Pernah juga jatuh gara-gara lubang di depan Unissula, itu gede banget lubangnya,” ujar Putri, salah seorang pengguna jalan.

Adapun pengguna jalan lainnya, Hafidh juga mengatakan, pernah terjatuh saat mengendarai sepeda motor di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan setelah hujan jalan yang berlubang akan tergenang air.

Sehingga menyebabkan orang yang melintas tidak tahu jika ada lubang di daerah tersebut. Menurut Hafidh banyak lubang yang cukup dalam terlebih pascabanjir kemarin.

 “Kalau naik motor harus hati-hati karena di depan Unissula bahaya banyak jalan berlubang. Pernah jatuh di daerah situ,” ujar Hafidh.

Kondisi demikian, tentu sangat berbahaya bila tidak segera ditangani oleh pemerintah terkait. Mengingat daerah tersebut merupakan jalur yang cukup padat. Walaupun tidak hujan namun, banyak juga pengendara yang terperosok karena terlalu banyaknya jalan yang berlubang.

Khususnya di sepanjang pertigaan Genuk hingga jembatan tol Kaligawe, para pengendara harus ekstra hati-hati. Hafidh juga mengimbau pengendara untuk melaju dengan kecepatan pelan dan tidak berada di belakang kendaraan besar, karena akan menyulitkan untuk melihat apakah ada lubang atau tidak di depannya.

 “Harapannya jalannya diperbaiki, mungkin bisa ditinggikan. Selain itu drainasenya juga segera diperbaiki, daerah situ kan jalan utama. Kalau tiap banjir lubang makin banyak, bahaya sekali,” imbuhnya. (nda/one)

Sumber: Koran Lingkar Jateng