Site icon Lingkar.co

Jelang Lebaran, Jasa Penukaran Uang Jalanan Digemari Masyarakat

MENUKARKAN: Terlihat salah seorang pembeli sedang memilih nominal uang untuk ditukarkan. (ADHIK KURNIAWAN/LINGKAR.CO)

MENUKARKAN: Terlihat salah seorang pembeli sedang memilih nominal uang untuk ditukarkan. (ADHIK KURNIAWAN/LINGKAR.CO)

JEPARA, Lingkar.co – Jelang lebaran, kini jasa penukaran uang jalanan mulai masyarakat gemari karena lebih praktis dan tidak perlu mengantri di bank.

Sudah menjadi tradisi jika lebaran tiba adalah waktunya bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR) untuk anak-anak atau sering di sebut dengan ‘uang fitrah’.

Agar tradisi bagi-bagi THR tetap berjalan tanpa membebani kantong, masyarakat biasanya menukar uang mereka ke pecahan yang lebih kecil.

Baca juga:
1500 Liter Miras dan 17 Petasan Rakitan Di musnahkan

Seorang jasa penukaran uang jalanan di Kabupaten Jepara, Vivi menyebutkan, biasanya mereka menukar uang Rp 100 ribu ke pecahan Rp 1 ribu hingga Rp 20 ribu-an menyesuaikan penerima THR.

“Yang tukar dari 100 sampai 2 juta, kalo paling banyak masyarakat minati adalah 5 ribu-an. Kalo yang 10 sampai 20 ribu itu sebelum mendrkati lebaran, soalnya buat zakat,” ujar Vivi.

Memang pihak bank sejatinya telah menyiapkan layanan penukaran uang receh dengan nominal yang terbatasi.

Baca juga:
Diduga Pengemudi Mengantuk, Toyota Innova Terguling di Penawangan

Namun, antusiasme warga yang menukarkan uang membuat sebagian masyarakat cenderung menukar uang mereka ke jasa penukaran uang jalanan.

Vivi menambahkan, pihaknya mematok tarif jasa sebesar Rp 10 Ribu untuk satu kali transaksi dengan minimal nomibal 100 ribu.

“Kalo ada yang nawar dan tidak terlalu sedikit kita juga masih menerima,” terangnya.

Baca juga:
Sebuah Bus vs Truk Alami Laka di Tol Kalikangkung Semarang

Animo Masyarakat untuk Menukarkan Uang Tahun Ini Menurun

Meski banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan usaha menukarkan uang di jalan, pihaknya mengungkapkan pendapatannya tahun ini menurun.

“Tahun ini lumayan, tapi lebih banyak daya minat tahun kemarin,” imbuh Vivi.

Dari pantauan lingkar.co, memang di area Jepara Kota terdapat beberapa jasa penukaran uang receh.

Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko

Dari sisi pembeli, Dian, calon pemudik Jepara-Kendal mengaku percaya atas keaslian uang yang dijajakan para penukar uang receh jalanan. Baginya, ada uang jasa Rp 10 ribu ia anggap sebagai uang lelah antri.

“Ketimbang saya antri berjam-jam di bank. Saya enggak sempet, syukur kalau kebagian kalau enggak ya mending di sini aja,”  kata dian.

Rata-rata masyarakat atau calon pemudik yang menukarkan uang mereka di jasa penukaran uang jalanan karena malas antri atau tidak punya kesempatan menukarkan uang receh di bank. Sebab, operasional penukaran uang di bank dibatasi waktu dan jam operasional. (dik/luh)

Exit mobile version