SEMARANG, Lingkar.co – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Sumanto menyatakan, Jawateng Tidak perlu lakukan impor beras.
Sumanto mengatakan bahwa impor beras menjadi polemik atas kurang tepatnya kebijakan impor tersebut.
“Impor beras menjadi polemik, Kementrian Pertanian melalui bulog masih aman, sedangkan dinas perdagangan menginginkan impor dan setiap tahun ada kegaduan semacam itu,” katanya.
Baca juga:
Rizky Febian Laporkan Teddy soal Penggelapan Aset
Sumanto juga mengatakan bahwa ini sebenarnya masalah data yang harus ada oleh masing-masing lembaga.
Selain itu, Sumanto menjelaskan bahwa masalah ini pernah terjadi pada saat presiden pertama Indonesia Soekarno pada Tahun 1952.
Baca juga:
Dewan Apresiasi Petani, Tolak Impor Beras
Inginkan Pemerintah Beli Hasil Panen Petani Lokal
“Impor kebutuhan beras setiap tahun selalu muncul. Ini menjadi kebutuhan yang mendasar, selain itu tekonologi harus kita imbangi dan jangan sampai kita terlena,” ujarnya.
Sumanto menyampaikan bahwa dengan masalah itu artinya kebijakan pemerintah bisa menjadi tidak konsisten dengan petani.
“Perlu ada suatu riset, suatu kebijakan yang lebih berulang terus kok masih di lakukan,” ungkap Sumanto.
Baca juga:
Impor jadi Alternatif, Petani Diversifikasi
Untuk di Jawateng sendiri Sumanto mengatakan sudah mengusulkan Inisiatif peningkatan pengembangan balai benih pertanian maupun pertenakan hingga perikanan.
“Bertujuan untuk menjadi tempat riset untuk menghasilkan kualitas bibit unggul dan anggaran pertanian harus diperbanyak,” katanya.
Pihaknya menginginkan jika suatu saat pemerintah bisa membeli hasil panen milik petani, sehingga petani tidak kebingunan lagi untuk menjual hasil panen mereka. (ito/luh)
Baca juga:
Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran 2021